Friday 18 March 2016

CONTOH SKRIPSI BAB I STAI MADIUN "PENGARUH TAYANGAN TELEVISI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK-ANAK DI DESA BUKUR RT.13 RW. 04 KECAMATAN JIWAN KABUPATEN MADIUN TAHUN PELAJARAN 2014/2015"


CONTOH SKRIPSI BAB I STAI MADIUN 

"PENGARUH TAYANGAN TELEVISI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK-ANAK DI DESA BUKUR RT.13 RW. 04 KECAMATAN JIWAN KABUPATEN MADIUN TAHUN PELAJARAN 2014/2015"


BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah

Tujuan Pendidikan Nasional dalam UUD 1945 (versi amandemen) pasal 31, ayat 5 menyebutkan, “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di abad ini, serta semakin pentingnya bagi masyarakat terhadap informasi - informasi yang terbaru, tercepat dan terakurat. Maka tidak bisa dipungkiri lagi bahwa kehadiran media televisi sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas. Segala informasi yang baru dan peristiwa dalam sekejap dapat kita terima dengan sempurna. Dengan demikian segala informasi dan peristiwa dari berbagai Negara manapun dapat kita lihat secara langsung melalui media televisi.
Menurut Drs. Darwanto, S.S, bahwa:
Perkembangan televisi sebagai media massa begitu pesat, karena sebagai media massa sangat dirasakan manfaatnya, karena dalam waktu yang relatif singkat, dapat menjangkau wilayah dan jumlah penonton yang tidak terbatas. Bahkan peristiwa yang terjadi pada saat itu juga dapat segera diikuti sepenuhnya oleh penonton di belahan bumi yang lain. Oleh karena itulah banyak orang menyebutkan bahwa abad ini sebagai abad komunikasi.[2]

Kita tidak menyadari tayangan-tayangan dalam televisi tersebut tentunya akan mempengaruhi pikiran-pikiran dan perasaan seseorang, terutama bagi anak yang masih dalam usia sekolah. Karena pada umumnya mereka belum mampu menyaring apa yang disaksikannya, sehingga kesan yang ditangkap oleh anak-anak dari siaran televisi pun sangat kuat pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa mereka. Tidaklah heran kalau masalah ini mendapat perhatian, terutama dari para ahli pendidikan. Sementara itu pihak televisi pun kelihatannya tidak mau tahu sama sekali terhadap pengaruh-pengaruh buruk yang meracuni jiwa anak.
Menurut Hadi Karyanto, S.Pd dan Drs. Sigit Giri Purwana melalui televisi kita juga dapat:
Melihat situasi diberbagai wilayah, meskipun dalam jarak yang sangat jauh. Beragam manfaat dapat kita peroleh dari acara yang disajikan oleh stasiun televisi. Diantaranya berita bencana, kecanggihan teknologi, kasus korupsi, kuis, dll. Walaupun saat ini juga tidak sedikit acara yang disajikan tidak mendidik, terutama bagi anak-anak seusia sekolah. Oleh karena itu kita dapat menyikapi dengan bijak, yaitu memilih acara yang akan kita nikmati atau kita tonton.[3]

Kehadiran televisi ditengah keluarga, menghibur, mendidik atau bahkan merusak perkembangan jiwa anak-anak kita? Inilah yang perlu kita pertanyakan kembali. Hal ini harus kita lakukan karena ketika imajinasi kita hanyut bersamaan visualisasi televisi yang menimbulkan kesenangan sesaat. Pada saat yang bersamaan perasaan dan pikiran kita akan menjadi cemas dan was-was apabila anak-anak kita melihat adegan yang belum sesuai dengan usianya. Hal ini seharusnya menjadi perhatian khusus bagi orang tua untuk selalu mendampingi anaknya saat melihat siaran televisi. Agar dapat membantu menjelaskan dan menerjemahkan maksud dan tujuan acara tersebut. Dengan demikian dapat menjadi televisi sebagai sarana hiburan serta sarana memperoleh informasi positif bagi perkembangan jiwa anak. Sementara itu anak adalah makhluk Allah SWT yang sedang berada dalam proses perkembangan dan pertumbuhan menurut fitrahnya masing-masing. Mereka memerlukan bimbingan yang konsisten menuju kearah titik yang optimal kemampuan fitrahnya. Telah menjadi kewajiban kita yang tidak boleh ditawar lagi, bahwa bagi setiap muslim untuk senantiasa menyelamatkan seluruh anggotanya dari ancaman api neraka. Sebagaiman firman Allh SWT dalam Q.S. At-Tahrim ayat 6 yang berbunyi :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”.[4]
Pada era globalisasi ini masyarakat tidak dapat menolak adanya teknologi khususnya televisi. Salah satu kebutuhan pokok manusia untuk mendapatkan informasi, hiburan, dan menambah wawasan. Saat televisi yang mereka gunakan tiba-tiba bermasalah atau rusak. Mereka akan melakukan segala cara mereka. Bahkan mereka rela untuk membeli televisi yang baru.
Dengan adanya teknologi televisi ini, manusia sangat terbantu untuk mendapatkan informasi yang ada di dalam Negeri maupun luar Negeri. Banyak televisi yang dilengkapi dengan berbagai fitur yang dinikmati fungsinya.
Seiring dengan perkembangan teknologi tersebut, saat ini bermunculan stasiun-stasiun televisi swasta. Akibatnya masing-masing stasiun televisi berlomba-lomba untuk menarik para pemirsa sebanyak mungkin, sehingga hampir 24 jam tak henti-hentinya stasiun televisi swasta menyiarkan acara yang tentunya ini juga merupakan media promosi bagi kita semua. Bahkan beragam acara televisi yang disajikan sering diperbincangkan tidak hanya ketika berada di depan televisi, terkadang kita masih memperbincangkan acara yang kita tonton tersebut ditempat kerja.[5]
Kita tidak menyadari tayangan-tayangan dalam televisi tersebut tentunya akan mempengaruhi pikiran-pikiran dan perasaan seseorang, terutama pada anak yang masih dalam usia sekolah. Karena pada umumnya mereka belum mampu menyaring apa yang disaksikannya, sehingga kesan yang ditangkap oleh anak-anak dari siaran televisi pun sangat kuat pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa mereka. Tidaklah heran kalau masalah ini mendapat perhatian terutama dari pihak pendidik, sementara dari pihak pertelevisian pun tidak mau tahu sama sekali tentang pengaruh-pengaruh buruk yang meracuni jiwa anak.

Pesatnya perkembangan teknologi menyebabkan fungsi televisi semakin bertambah. Pada saat bertambahnya fitur yang ada di televisi dengan sangat mudah. Para pelajar dapat menonton televisi kapanpun mengenai era globalisasi sekarang ini, yang ditambah dengan pergaulan remaja yang kurang terkendali. Para pengguna televisi yang tidak sesuai dengan etika dan norma sehingga mudah terjerumus ke dalam hal-hal yang mengakibatkan kecanduan para pelajar yang dapat mengganggu konsentrasi belajar.
Berdasarkan pengaruh negatif tersebut perlu dicari jalan keluar untuk mengatasinya, salah satunya orang ketiga. Orang ketiga ini biasa dari orang tua, guru, saudara, keluarga dan lingkungan. Akan tetapi pengendaliaannya sendiri yang ditambah dengan ilmu agama.
Sehubung dengan hal tersebut, dalam laporan penelitian ini akan dibahas beberapa hal yang mempengaruhi motivasi belajar siswa anak-anak di Desa Bukur  Rt. 13 Rw. 04 Jiwan.
Alasan diadakannya laporan penelitian ini untuk mengetahui dampak negatif dan positif dari adanya televisi yang pengaruhnya terhadap proses belajar siswa. Laporan penelitian bertujuan untuk memproses seberapa besar motivasi menurun karena penayangan televisi dan  siswa yang terganggu proses belajarnya.
Berdasarkan pada fenomena di atas tidaklah berlebihan jika penulis berusaha dalam skripsi ini mengangkat judul “PENGARUH TAYANGAN TELEVISI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK-ANAK DI DESA BUKUR RT. 13 RW. 04 KECAMATAN JIWAN KABUPATEN MADIUN TAHUN PELAJARAN 2014 - 2015”.

B.  Rumusan Masalah
Berpijak dari latar belakang pemikiran tersebut diatas, maka penulis dapa merumuskan   masalah   yang   dicari   jawabany setelah   melakukan penelitian. Rumusan masalah tersebut meliputi:
1.      Bagaimana pengaruh tayangan televisi terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam Pada Anak-anak Di Desa Bukur Rt. 13 Rw. 04 Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014 - 2015?
2.      Sejauhmana pengaruh tayangan televisi terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam Pada Anak-anak Di Desa Bukur Rt. 13 Rw. 04 Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014 – 2015 ?

C.  Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui bagaimana pengaruh tayangan televisi terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam Pada Anak-anak Di Desa Bukur Rt. 13 Rw. 04 Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014 - 2015.
2.      Untuk mengetahui sejauhmana pengaruh tayangan televisi terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam Pada Anak-anak Di Desa Bukur Rt. 13 Rw. 04 Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014 – 2015 ?

D.  Kegunaan Penelitian
1.      Untuk Penulis
a.       Untuk menambah wawasan, pengalaman serta ketrampilan dalam ilmu pengetahuan
b.      Untuk memenuhi tugas akhir perkuliahan
c.       Sebagai salah satu persyaratan dalam menempuh gelar sarjana S1.
2.      Untuk Lembaga STAI Madiun
a.       Dapat memberikan masukan dan informasi yang baik terhadap lembaga untuk meningkatkan kualitas Mahasiswa.
b.      Memberikan sumbangan ilmiah bagi kalangan akademisi mengadakan penelitian berikutnya baik meneruskan maupun mengadakan research.
c.       Sebagai alat ukur kemampuan dan kualitas Mahasiswa.
3.      Untuk Anak-anak di Desa Bukur Rt.13 Rw. 04 Jiwan.
a.       Sebagai bahan pertimbangan untuk mencapai tujuan yang optimal
b.      Sebagai bahan pustaka sekolah

E.  Metode Pembahasan
Sedangkan metode pembahasan dalam menganalisa data menggunakan metode-metode sebagai berikut:
1.      Metode Deduktif                                                                                
Yaitu apa saja yang dipandang benar pada semua peristiwa dalam suatu kelas atau jenis, berlaku juga sebagai hal yang benar pada semua peristiwa yang termasuk dalam kelas atau jenis itu. Jika orang dapat membuktikan bahwa suatu peristiwa termasuk dalam kelas yang dipandang benar, maka secara logik dan otomatik orang dapat menarik kesimpulan bahwa kebenaran yang terdapat dalam kelas itu juga menjadi kebenaran bagi peristiwa yang khusus itu.[6]
2.      Metode Induktif
Yaitu untuk membentuk pengetahuan umum yang kemudian akan dijadikan dasar deduksi itu, dijadikan premis major daripada silogisme-silogisme. Berlawanan dengan cara berfikir deduktif, berfikir induktif berangkat dari fakta-fakta yang khusus, peristiwa-peristiwa yang konkret, kemudian dari fakta-fakta atau peristiwa-peristiwa yang khusus itu ditarik generalisasi-generalisasi yang mempunyai sifat umum. Dalam generalisasi semacam ini sudah tentu hal-hal atau peristiwa-peristiwa khusus yang dijadikan dasar generalisasi itu masih termasuk dalam daerah generalisasi yang dianggap benar itu. Artinya, jika suatu generalisasi dikenakan pada peristiwa-peristiwa khusus dari mana generalisasi itu diambil, maka harus ada kecocokan hakekat.[7]
3.      Metode Komparatif
Adalah metode yang digunakan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat yang ada dan mencari kembali fakta yang menjadi penyebab melalui data tersebut.[8]
4.       Teknik  analisis regresi lier sederhana
Adalah teknik yang digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas dan besarnya kontribusi variabel bebas dalam menentukan variabel tidak bebasnya.

F.  Sistematika Pembahasan
Bab I  Pendahuluan
Didalam bab ini terdiri dari beberapa sub bab yaitu : latarbelakang masalah,  rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.
Bab II  Landasan Teori
Dalam bab ini membahas pengertian pengaruh, pengertian tayangan, pengertian televisi, dasar dan tujuan televisi, macam-macam gelombang televisi, materi media televisi, funsi media televisi, pengertian prestasi, pengertian belajar, pengertian prestasi belajar, pengertian pendidikan, pengertian pendidikan agama Islam.
Bab III  Metode Penelitian.
Dalam bab ini membahas tenteng metode yang digunakan dalam penelitian yaitu menggunakan metode populasi, sampel, metode pengumpulan  data dan metode analisis data.
Bab IV Laporan Penelitian.
Dalam bab ini penulis membahas tentang gambaran umum tempat obyek penelitian yang meliputi letak keadaan geografis, obyek, sejarah berdirinya,  struktur kepengurusan, visi dan misi, tujuan, sarana dan prasarana, serta faktor-faktor penunjang dan penghambat tayangan televisi.
Bab V Analisa Data
Adalah temuan dan hasil penelitian yang meliputi gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi data, analisa data (pengujian hipotesis) serta pembahasan interpretasi.
BabVI Kesimpulan Dan Saran.
Kesimpulan  dari  data-data yang telah di analisa sesuai dengan rumusan masalah.




[2] Drs. Darwanto, S.S, Televisi sebagai Media Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007, hal. 27
[3]Hadi Karyanto, S.Pd dan Drs. Sigit Giri Purwana, Elektronik dirumah Kita, Bandung: PT. Intan sejati, 2007, hal. 10
           [4] Departemen Agama RI, Al-qur’an dan Terjemahan, Semarang: CV. Toha Putra, 1993,  Q.S. At-Tahrim ayat 6 hal 447
[5]Hadi Karyanto, S.Pd dan Sigit Giri Purwana, Elektronik dirumah Kita, Bandung: PT Intan Sejati, 2007, hal. 10
                                [6] Prof. Drs. Sutrisno Hadi, M.A. Metode Research Jilid I, Yogyakarta: ANDI OFFSET, 1980, Hal.36
                [7] Ibid, Hal 42.

                 [8] Winarto Surahmad, Dasar-dasar Research, Bandung: Tarsito, 1997, Hal 135.

No comments:

Post a Comment