Saturday, 19 March 2016

BAB I Sekripsi Berjudul "PENGARUH KEPRIBADIAN GURU AQIDAH AKHLAK TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA KELAS VII DI MTS MA’ARIF KLEGO TAHUN AJARAN 2010-2011" STAIN PONOROGO

BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG MASALAH
Salah satu unsur penting dari kependidikan adalah pendidik. Di pundak pendidik terletak tanggung jawab yang amat besar dalam upaya mengantarkan peserta didik kearah tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Untuk menjadi pendidik yang profesional tidaklah mudah, karena ia harus memiliki berbagai kompetensi-kompetensi keguruan, seperti : kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial.[1]
Kepribadian adalah faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan seorang guru sebagai pengembang sumber daya manusia. Mengapa demikian karena, disamping ia berperan sebagai pembimbing dan pembantu, namun guru juga berperan sebagai panutan[2].
Di sekolah, figur guru merupakan pribadi kunci. Gurulah panutan utama bagi anak didik. Semua sikap dan perilaku guru akan dilihat, didengar dan ditiru oleh anak didik[3]. Pribadi guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pendidikan, khususnya dalam kegiatan pembelajaran. Pribadi guru juga sangat berperan dalam membentuk pribadi peserta didik. Semua itu menunjukkan bahwa kompetensi personal atau kepribadian guru sangat dibutuhkan oleh peserta didik.   
Salah satu unsur kepribadian adalah kewibawaan. Guru sebagai pendidik harus memiliki unsur kewibawaan, baik dalam pembelajaran di dalam kelas ataupun kegiatan lain di luar kelas.[4] Kewibawaan merupakan syarat mutlak dalam pendidikan, artinya jika tidak ada kewibawaan maka pendidikan itu tidak mungkin terjadi. Sebab, dengan adanya kewibawaan segala bentuk bimbingan yang diberikan oleh pendidik akan diikuti secara suka rela oleh anak didik.
Dalam era global dewasa ini, kompleksitas masalah kehidupan mengalami perubahan yang cepat sekali. Jika dalam era global ini tidak ada upaya untuk mengantisipasi, manusia dapat larut dan hanyut didalamnya. Disiplin diri merupakn substansi esensial di era global untuk dimiliki dan dikembangkan oleh anak karena dengannya ia dapat memiliki kontrol internal untuk berperilaku taat moral.[5]
Guru yang berwibawa tidak perlu satu senyuman atau suatu kalimat pun. Kehadiran fisik mereka saja sudah mampu mengembalikan suasana pelanggaran menjadi kondisi yang penuh ketaatan peraturan.[6]
Disiplin adalah sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Disiplin membantu anak menyadari apa yang diharapkan dan apa yang tidak diharapkan dari padanya, dan membantunya bagaimana mencapai apa yang diharapkan dari padanya tersebut. Disiplin terjadi bila pengaruh diberikan oleh seseorang yang memberikan rasa aman dan tumbuh dari pribadi yang berwibawa serta dicintai, bukan dari orang yang ditakuti dan berkuasa.[7] 
Berbagai peraturan di sekolah menghendaki ketaatan. Untuk itu berbagai jenis disiplin secara esensial harus diadakan. Disiplin yang diperlukan terhadap murid-murid sekolah misalnya, seharusnya merupakan tata peraturan yang meningkatkan kehidupan mental yang sehat dan memberikan tanggung jawab sesuai dengan kemampuan yang ada padanya.[8]
MA Al-Ishlah Bungkal Ponorogo adalah sekolah swasta yang bernaung dibawah Yayasan Islam Al-Ikhlas. Pada tahun 2012/2013, didapatkan data jumlah siswa-siswi MA Al-Ishlah Bungkal Ponorogo sebanyak 124 siswa. Dengan jumlah siswa yang banyak dan karakteristik siswa yang beragam serta untuk mencapai kegiatan di madrasah yang terencana dan terarah, para guru dan jajaran pengelola madrasah meningkatkan kualitas manajemennya. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan proses belajar yang kondusif dan tertib. Namun demikian, dari hasil observasi di MA Al-Ishlah Bungkal Ponorogo, terdapat 30% siswa-siswi memiliki kedisiplinan yang kurang, ini dibuktikan dengan adanya siswa-siswi yang selalu datang terlambat ke sekolah, terlambat masuk kelas dan tidak memperhatikan guru saat mengajar. Kebiasaan ini apabila terus berlanjut dapat merugikan diri mereka sendiri karena akan ketinggalan pelajaran.
Berangkat dari latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian tentang “Korelasi Kewibawaan Guru dengan Disiplin Siswa MA Al-Ishlah Bungkal Ponorogo Tahun Pelajaran 2012/2013”.

B.       BATASAN MASALAH
Banyak faktor atau variabel yang dapat di kaji untuk menindaklanjuti dalam penelitian ini. Namun karena luasnya bidang cakupan serta adanya berbagai keterbatasan yang ada baik waktu, dana, maupun jangkauan penulis, dalam penelitian ini tidak semua dapat di tindak lanjuti. Untuk itu dalam penelitian ini dibatasi masalah kewibawaan guru dan disiplin siswa.
Adapun batas penelitian secara rinci adalah sebagai berikut:
1.         Kewibawaan guru MA Al-Ishlah Bungkal
2.         Disiplin siswa MA Al-Ishlah Bungkal
3.         Korelasi kewibawaan guru dengan disiplin siswa MA Al-Ishlah Bungkal Ponorogo Tahun Pelajaran 2012/2013

C.      RUMUSAN MASALAH
Berangkat dari latar belakang di atas dapat dirumuskan dalam beberapa rumusan masalah, yaitu:
1.         Bagaimana kewibawaan guru MA Al-Ishlah Bungkal Ponorogo tahun pelajaran 2012/2013?
2.         Bagaimana disiplin siswa MA Al-Ishlah Bungkal Ponorogo tahun pelajaran 2012/2013?
3.         Adakah korelasi kewibawaan guru dengan disiplin siswa Al-Ishlah Bungkal Ponorogo tahun pelajaran 2012/2013?


D.      TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan  diadakan penelitian ini adalah :
1.         Untuk mengetahui kewibawaan guru MA Al-Ishlah Bungkal Ponorogo tahun pelajaran 2012/2013
2.         Untuk mengetahui disiplin siswa MA Al-Ishlah Bungkal Ponorogo tahun pelajaran 2012/2013
3.         Untuk mengetahui adakah korelasi kewibawaan guru dengan disiplin siswa Al-Ishlah Bungkal Ponorogo tahun pelajaran 2012/2013

E.       MANFAAT PENELITIAN
1.         Manfaat Teoritik
a.         Menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya tentang korelasi kewibawaan guru dengan disiplin siswa
b.        Memberikan penguatan terhadap hasil penelitian yang  terdahulu yang telah ada
2.         Manfaat Praktis
a.         Bagi sekolah
Sebagai bahan pertimbangan dan wacana ke depan bagi kemajuan MA Al- Ishlah Bungkal Ponorogo untuk meningkatkan kewibawaan guru dalam mendisiplinkan siswa.
b.        Bagi Guru
Sebagai bahan masukan dan referensi dalam upaya merumuskan langkah-langkah untuk meningkatkan kewibawaan guru dalam mengarahkan siswa mereka agar berperilaku baik dan berdisiplin.  
c.         Bagi siswa
Mendapatkan stimulus yang lebih baik dalam berperilaku.
d.        Bagi mahasiswa
Sebagai latihan penelitian dalam menerapkan teori-teori yang didapatkan di bangku kuliah untuk di aplikasikan dalam menjawab permasalahan yang aktual, sekaligus memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam dunia pendidikan.
e.         Bagi peneliti selanjutnya
Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya tentang kewibawaan guru dan disiplin siswa.

F.       SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Sistematika penyusunan laporan hasil penelitian kuantitatif ini nantinya akan dibagi  menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. Untuk memudahkan dalam penulisan maka pembahasan dalam laporan penelitian ini  nanti akan peneliti kelompokkan  menjadi V bab, yang masing-masing bab terdiri dari sub bab yang berkaitan. Sistematika  pembahasan ini adalah :
Bab pertama, merupakan gambaran umum untuk memberikan pola pemikiran bagi keseluruhan laporan penelitian yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, metode penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab Kedua, adalah landasan teori tentang kewibawaan guru dan disiplin siswa serta kerangka berpikir dan pengajuan hipotesis. Bab ini dimaksudkan sebagai kerangka acuan teori yang dipergunakan untuk melakukan penelitian.
Bab Ketiga, berisi tentang metode penelitian yang meliputi rancangan penelitian, populasi, sampel dan responden, instrumen pengumpulan data, teknik pengumpulan data, serta teknik analisa data dan uji validitas dan reliabilitas instrumen.
Bab Keempat, adalah temuan dan hasil penelitian yang meliputi gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi data, analisa data (pengujian hipotesis) serta pembahasan interpretasi.
Bab kelima, merupakan penutup dari laporan penelitian yang berisi kesimpulan dan saran.



[1] Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2008), 93
[2] Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya:2008), 225.
[3] Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), 71.
[4] Uyoh Sadulloh dkk, Pedagogik (Ilmu Mendidik), (Bandung: CV. Alfabeta, 2010), 164
[5] Moh. Shochib, Pola Asuh Orang Tua, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1998), 11
[6] Abdullah Munir, Super Teacher (Sosok Guru Yang Dihormati, Disegani, Dan Dicintai), (Yogyakarta: PT. Insan Madani, 2010), 3
[7] Conny Semiawan, Pendidikan Keluarga Dalam Era Global, (Jakarta: PT. Prenhallindo, 2002), 93
[8] Ibid., 94

No comments:

Post a Comment