BAB V
ANALISA
DATA
Pada analisa data ini penulis akan menjelaskan tentang penyajian data
(tabel) dari Bab IV dan hasil
interview Kepala Madrasah dan Ustadz atau Guru Mata Pelajaran Al-Quran
hadits antara lain sebagai berikut :
A.
Minat siswa dalam mempelajari kitab kuning pada siswa kelas VIII Di
Madrasah Tsanawiyyah Al Hikam Desa Geger Kecamatan Geger Kabupaten Madiun Tahun
Pelajaran 2010-2011
Untuk mengetahui bagaimana minat siswa dalam
mempelajari kitab kuning di Madrasah Tsanawiyyah Al – Hikam Desa Geger
Kecamatan Geger Kabupaten Madiun dengan metode angket langsung yaitu yang
berjumlah 41 responden dari populasi 41 siswa, dengan hasil sebagai berikut :
1.
Dari Tabel nomor I, Apakah saudara mengetahui kitab
kuning?, yang menyatakan tahu 19 responden ( 46,34%), tidak tahu 15 responden ( 36,59%), tidak menjawab 6
responden ( 14,63%), tanpa jawaban 1 responden ( 2,44 %), dari jawaban hasil angket dapat dianalisa bahwa sudah banyak siswa yang
mengetahui kitab kuning meskipun selisih sedikit dengan siswa yang belum
mengetahui kitab kuning.
2.
Dari Tabel nomor II, Apakah saudara pernah belajar
kitab kuning?, yang menyatakan ya 24 responden ( 58,54 %), kadang-kadang 7 responden (17,07 %), tidak 10 responden (24,39 %),
tanpa jawaban 0 responden (0 %), dari jawaban hasil angket dapat dianalisa bahwa sudah banyak siswa yang pernah
belajar kitab kuning.
3.
Dari Tabel nomor III, Dimana saudara belajar kitab
kuning?, yang menyatakan jawaban pondok pesantren 11 responden ( 26,83 %), madrasah diniyyah 6
responden ( 14,63 %), madrasah formal (MTs) 24
responden ( 58,54 %), tidak menjawab 0
responden ( 0 %), dari jawaban hasil angket dapat dianalisa bahwa
sebagian besar siswa belajar kitab kuning di madrasah formal (MTs).
4.
Dari Tabel nomor IV, Kitab apa yang anda pelajari?,
yang menyatakan bahwa kitab yang dipelajari, jawaban ilmu agama 38 responden ( 92,68
%), cerita 2 responden ( 4,88 %), pengetahuan
1 responden ( 2,44 %), tanpa jawaban 0 responden
( 0 %), dari jawaban hasil angket dapat dianalisa bahwa siswa yang mempelajari
ilmu agama lebih banyak dari yang mempelajari cerita dan pengetahuan.
5.
Dari Tabel nomor V, Apakah saudara mengetahui peranan
belajar kitab kuning?, yang menyatakan mengetahui peranan belajar kitab kuning,
jawaban ya tahu 6 responden ( 14,63 %), kurang tahu 30 responden ( 73,17 %),
tidak tahu 4 responden ( 9,76 %), tanpa jawaban 1 responden ( 2,44 %), dari jawaban hasil angket dapat dianalisa bahwa masih banyak siswa yang kurang
mengetahui peranan belajar kitab kuning.
Dari tabel nomor I - V :
46,34% + 58,54% + 58,54 % + 92,68%
+ 73,17% = 65.85% siswa berminat
5
mempelajari kitab kuning meliputi: mengetahui, pernah belajar kitab
kuning, ilmu agama, dan mengetahui peranannya.
B.
Hal-hal apa saja dan bagaimana cara mengatasi hambatan
siswa dalam mempelajari kitab kuning di Madrasah Tsanawiyyah Al – Hikam Desa Geger Kecamatan Geger Kabupaten Madiun
Tahun Pelajaran 2010/2011
1.
Dari Tabel nomor VI, Apakah saudara suka mempelajari
kitab kuning?, yang menyatakan jawaban suka 18 responden (43,90 %), kurang suka
23 responden ( 56,10 %), tidak suka
menjawab 0 responden ( 0 %), tanpa jawaban
0 responden ( 0 %), dari jawaban hasil angket dapat dianalisa bahwa hanya sebagian siswa yang
berminat untuk mempelajari kitab kuning.
2.
Dari Tabel nomor VII, Apakah saudara lebih suka
mempelajari kitab kuning daripada
pelajaran umum? yang menyatakan lebih suka 3 responden ( 7,32 %), sama
saja 38 responden ( 92,68 %), tidak suka 0 responden ( 0 %), tanpa jawaban 0 responden ( 0 %), dari jawaban hasil angket dapat dianalisa bahwa siswa sama-sama suka
dalam mempelajari pelajaran kitab kuning dan pelajaran umum.
3.
Dari Tabel nomor VIII, Adakah seseorang yang melarang
saudara untuk belajar kitab kuning?, yang menyatakan jawaban ada 0 responden (0
%), tidak ada 39 responden (95,12 %), tidak tahu 2 responden (4,88 %), tanpa
jawaban 0 responden (0 %), dari jawaban hasil angket dapat dianalisa
bahwa sebagian besar tidak ada seseorang yang melarang siswa untuk belajar
kitab kuning.
4.
Dari Tabel nomor IX, Apakah saudara mempunyai waktu
khusus untuk belajar kitab kuning?, yang menyatakan jawaban ya 22
responden (53,66%), kadang –
kadang 13 responden (31,71%), tidak 6 responden (14,63%), tanpa jawaban 0 responden
(0%), dari jawaban hasil angket dapat dianalisa bahwa sebagian besar siswa mempunyai
waktu khusus untuk belajar kitab kuning.
5.
Dari Tabel X, Apakah saudara merasa terganggu dengan
kegiatan-kegiatan selain belajar?, yang menyatakan jawaban terganggu 2
responden (4,88%), kadang-kadang 22 responden (53,66%), tidak sama sekali 16
responden (39,02 %), tanpa jawaban 1 responden ( 2,44%), dari jawaban hasil angket dapat dianalisa bahwa sebagian besar siswa kadang-kadang terganggu dengan kegiatan selain
belajar, namun tidak sedikit yang merasa tidak terganggu sama sekali.
Dari tabel nomor VI-X :
56,10% + 92,68%
+0%+14,63%+2,44% = 33,17% siswa
mengalami hambatan
5
meliputi: kurang suka terhadap kitab kuning, sama halnya dengan
mempelajari pelajaran umum, tidak mempunyai waktu khusus, sedikit gangguan dari
luar.
C.
Hasil yang dicapai siswa dalam mempelajari kitab kuning di Madrasah Tsanawiyyah Al – Hikam Desa Geger
Kecamatan Geger Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2010/2011
1.
Dari Tabel nomor XI, Apakah saudara menjadikan kitab
kuning sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari?, jawaban ya 14 responden (34,15%),
kadang-kadang 27 responden (65,85%), tidak sama sekali 0 responden (0%), tanpa
jawaban 0 responden (0%), dari jawaban hasil angket dapat dianalisa bahwa sebagian besar siswa masih
belum sepenuhnya menjadikan kitab kuning dalam kehidupan sehari-hari, namun tak
sedikit pula yang sudah mengamalkannya.
2.
Dari Tabel nomor XII, Apakah Guru Saudara memberi saran
untuk selalu belajar kitab kuning?, jawaban ya 29 responden (70,73 %), kadang-kadang
3 responden (7,32 %), tidak 9 responden
(21,95%), tanpa jawaban 0 responden ( 0%),
dari jawaban hasil angket dapat dianalisa bahwa sebagian guru sudah memberi
saran untuk selalu belajar kitab kuning.
3.
Dari Tabel nomor XIII, Apakah orang tua saudara pernah
memberi perhatian tentang kitab kuning?, jawaban ya 17 responden (41,46%),
kadang-kadang 13 responden ( 31,71%), tidak 10 responden (24,39 %), tanpa
jawaban 1 responden ( 2,44 %), dari jawaban hasil angket dapat dianalisa
bahwa orang tua siswa masih bervariatif dalam memberikan perhatian untuk
belajar kitab kuning.
4.
Dari Tabel nomor XIV, Apakah pengetahuan saudara
bertambah setelah belajar kitab kuning?, yang menyatakan jawaban ya 39
responden (95,12%), kadang-kadang 0 responden ( 0%), tidak 2 responden (4,88%),
tanpa jawaban 0 responden (0%), dari jawaban hasil angket dapat dianalisa bahwa pengetahuan siswa
bertambah setelah belajar kitab kuning.
5.
Dari Tabel nomor XV, Apakah dengan bertambahnya
pengetahun, saudara sudah berakhlak yang baik terhadap guru, orang tua dan
teman – teman?, yang menyatakan jawaban ya 16 responden (39,02%), kadang-kadang
21 responden (51,22%), tidak 4 responden (9,76%), tanpa jawaban 0 responden (0%),
dari jawaban hasil angket dapat dianalisa bahwa dengan pengetahuan saja
tidak cukup untuk mengubah sikap dan akhlak yang baik terhadap guru, orang tua
dan teman sehingga perlu ditanamkan jiwa akhlaqul karimah.
Dari tabel nomor XI-XV:
65,85%+70,73%+41,46%+95,12%+51,22%=
64,88% siswa mencapai hasil
5
dari pengajaran kitab kuning meliputi: menjadikannya sebagai pedoman
dalam kehidupan sehari-hari, menambah pengetahuan, meningkatkan akhlakul
karimah.
D.
Hasil Interview Dengan Kepala Madrasah
1.
Bagaimana pendapat Bapak Kepala Madrasah tentang minat
siswa dalam mempelajari kitab kuning di Madrasah Tsanawiyyah Al-Hikam ini?
Jawaban :
Siswa kami sangat bervariasi latar belakang pendidikan dan karakternya.
Ada yang lulusan dari sekolah dasar yang sama sekali mengenal kitab kuning.
Namun ada pula yang berasal dari madrasah ibtidaiyyah yang sudah melaksanakan
mata pelajara Bimbingan Membaca Kitab (BMK) sehingga dalam belajar kitab kuning
di madrasah kami tidak merasa kesulitan.
Dari Jawaban tersebut dapat dianalisa penulis bahwa Kepala Madrasah
menyatakan siswa di Madrasah Tsanawiyyah Al Hikam sangat bervariatif disebabkan
latar belakang pendidikan dasar yang berbeda-beda, sehingga dalam pengajaran
kitab kuning masih perlu diadakan tingkatan-tingkatan dalam pengajaran kitab
kuning.
2.
Menurut Bapak hambatan apa yang dihadapi dalam mempelajari
kitab kuning oleh siswa di Madrasah Tsanawiyyah Al-Hikam ini?
Jawaban :
Hambatan yang dihadapi siswa dalam belajar kitab kuning antara lain : masih
asingnya kitab kuning di kalangan siswa pada zaman ini. Banyak dari mereka yang
belum mengenal sama sekali kitab kuning. Bahkan membaca Al-Qur’an pun mereka
masih kesulitan karena tidak mengikuti Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) di
daerahnya.
Dari Jawaban tersebut dapat dianalisa penulis bahwa beberapa hambatan
yang dihadapi Kepala Madrasah dalam pengajaran kitab kuning adalah masih
minimnya siswa yang mengenal kitab kuning, sehingga dalam pengajarannya tidak
dapat ditempuh dengan cepat akan tetapi sedikit demi sedikit dan menyesuaikan
tingkat pemahaman siswa. Dan masih kurangnya minat siswa untuk masuk pada Taman
Pendidikan Al-Qur’an.
3.
Usaha apa yang Bapak lakukan supaya siswa lebih
berminat dalam mempelajari kitab kuning?
Jawaban :
Usaha yang dilakukan saya bersama para dewan ustadz / ustadzah selalu
memberi dorongan dan memotivasi kepada para santri untuk belajar dan
meningkatkan pengetahuan, menghimbau kepada orang tua hendaknya adanya
perhatian dan pengawasan terhadap pendidikan putra-putrinya khususnya
pendidikan agama yang melibatkan pendalaman kitab kuning serta menghimbau
kepada siswa untuk selalu belajar di
pondok pesantren.
Dari Jawaban tersebut dapat dianalisa penulis bahwa Usaha yang dilakukan
Kepala Madrasah bersama Ustadz/Ustadzah yaitu selalu memberi dorongan dan
memotivasi kepada para siswa untuk belajar dan meningkatkan pengetahuan, menghimbau
kepada orang tua hendaknya adanya perhatian dan pengawasan dalam pengajaran
kitab kuning dan diupayakan dapat dipondokkan di pondok pesantren atau madrasah
diniyyah yang mengajarkan kitab kuning.
4.
Apakah hasil yang telah dicapai siswa setelah belajar
kitab kuning?
Jawaban :
Hasil yang dicapai antara lain : siswa akan menjadi
lebih baik dalam berbagai hal antara lain sikap, ilmu pengetahuan, dan keimanan
agar dalam kehidupannya lebih terarah.
Dari Jawaban tersebut dapat dianalisa penulis bahwa
Kepala Madrasah menyatakan siswa sudah banyak yang mempelajari kitab kuning dan
menambah pengetahuan, siswa tidak menirukan perilaku – perilaku yang menyimpang
dari ajaran agama karena telah dibekali ilmu akhlak, siswa taat melaksanakan
perintah Alloh SWT dan menjauhi larangan-Nya, yang dapat dijadikan modal dasar agar
kehidupannya lebih terarah.
E.
Hasil Interview Ustadz Mata Pelajaran Al-Quran
Hadits
1.
Masalah apa yang timbul dengan adanya siswa belajar
kitab kuning?
Jawaban :
Masalah yang timbul dengan adanya pengajaran kitab kuning bahwa masih
minimnya minat siswa untuk belajar kitab kuning.
Dari Jawaban tersebut dapat dianalisa penulis bahwa Masalah yang timbul
dengan adanya pengajaran kitab kuning adalah minat siswa yang masih kurang
disebabkan kurangnya pendidikan agama yang diperoleh.
2.
Hambatan apa yang bapak hadapi dalam permasalahan yang
menyangkut anak didik?
Jawaban :
Karena keterbatasan tenaga sulitnya mengetahui akhlak dan perilaku santri
ketika berada di rumah, kurangnya kesadaran santri untuk belajar di madrasah
diniyyah maupun pondok pesantren.
Dari Jawaban tersebut dapat dianalisa penulis bahwa adanya keterbatasan
tenaga Ustadz/Ustadzah sehingga sulit melakukan pengawasan terhadap akhlak dan
perilaku siswa serta kurangnya kesadaran siswa dalam mempelajari kitab kuning.
3.
Usaha apa yang dilakukan dalam menanggulangi kurangnya
minat siswa dalam mempelajari kitab kuning?
Jawaban :
Memberikan motivasi kepada siswa agar lebih giat untuk belajar kitab
kuning karena dapat menjadi bekal dalam kehidupan sehari-hari utamanya ibadah
yang bersifat syariat maupun keyakinan.
Dari Jawaban tersebut dapat dianalisa penulis bahwa usaha yang dilakukan
dalam menanggulangi kurangnya minat siswa dalam mempelajari kitab kuning antara
lain Memberikan peringatan kepada siswa untuk selalu belajar kitab kuning,
selalu memperhatikan amalan-amalan setiap hari apakah sudah sesuai dengan
tuntunan syariat, memberi motivasi untuk lebih giat belajar dan berdoa.
No comments:
Post a Comment