BAB
III
METODE
PENELITIAN
A.
Populasi Dan Sampel
1.
Populasi
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian.[40] Menurut Sukardi populasi adalah semua anggota
kelompok manusia, binatang, peristiwa atau yang tinggal bersama dalam satu
tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari suatu penelitian.[41]
Populasi pada penelitian ini adalah Kepala Madrasah,
Guru, karyawan dan Seluruh Siswa Madrasah Tsanawiyyah Al Hikam Desa Geger
Kecamatan Geger Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2010/2011.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa,
populasi adalah keseluruhan obyek penelitian baik yang berupa manusia, alat-alat
pengajaran dan hal-hal lain yang bersangkutan dengan penelitian.
Dengan demikian penulis memilih populasi pada
penelitian ini adalah seluruh siswa Madrasah Tsanawiyyah Al Hikam yang
berjumlah 113 siswa terdiri dari :
Populasi Penelitian di Madrasah Tsanawiyyah Al Hikam Tapel 2010 / 2011
TINGKAT ULA
|
|||||
NO
|
KELAS
|
L
|
P
|
JUMLAH
|
25 %
|
1
|
VII
|
20
|
17
|
37
|
9
|
2
|
VIII
|
23
|
18
|
41
|
10
|
3
|
IX
|
19
|
16
|
35
|
9
|
|
JUMLAH
|
62
|
51
|
113
|
28
|
Sumber Data : Emis MTs Al Hikam Tahun 2010/2011
2.
Sampel
Sampel adalah sebagaian dari populasi yang diteliti.[44]
Dengan demikian sampel adalah
bagian dari populasi yang secara mendalam dipandang dapat diteliti.
Adapun dalam menentukan sampel penulis menggunakan metode sampling.
Sampling yaitu suatu metode penelitian yang digunakan seorang peneliti untuk
membagi bagian kepada tiap – tiap tingkatan dengan cara randomisasi agar sampel
yang diambil dapat mewakili seluruh populasi yang ada.[45]
Pengambilan sampel ini dengan cara
menetapkan sejumlah anggota secara loutum atau jatah.[46] Dalam pengambilan sampel menurut Suharsini
Arikunto, apabila subyek kurang dari seratus lebih baik diambil semua, sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi, jika subyeknya besar dapat diambil
sampel antara 20 – 25 % atau lebih.[47]
Sampel Penelitian Madrasah Tsanawiyyah Al Hikam Tapel 2010/2011
Kelas
|
Jumlah Siswa
|
%
|
Sampel
|
VII, VIII dan IX
|
113
|
25
|
28,25
|
|
113
|
|
28
|
B.
Metode
Pengumpulan Data
1.
Metode Observasi
Kata "observasi" berasal dari bahasa Inggris
"observation"; artinya "pengamatan". Jadi, menghimpun data
dengan cara observasi adalah menghimpun data dengan cara melakukan pengamatan.[48]
Yaitu pengamatan atau pencatatan dengan sisematik terhadap fenomena – fenomena
yang diselidiki.[49] dalam penelitian ini penulis melakukan
pengumpulan data dengan pengamatan langsung. Metode pengumpulan data yang
dilakukan secara sistematis dan sengaja melalui pengamatan terhadap segala
obyek ini dipergunakan untuk memperoleh data-data yang berhubungan dengan
responden penelitian yang meliputi kondisi obyektif obyek lingkungan Siswa Madrasah
Tsanawiyyah Al Hikam di Desa Geger Kecamatan Geger Kabupaten Madiun.
2.
Metode Dokumentasi
Suatu metode pengumpulan dokumen yang ada dan
mempunyai relevansi dengan penelitian. Dokumentasi ini bisa berupa buku – buku,
notulen rapat dan sebagainya. [50]
Dengan menggunakan metode ini data yang diperoleh
diantaranya sejarah berdirinya Madrasah Tsanawiyyah Al Hikam di Desa Geger
Kecamatan Geger Kabupaten Madiun, Keadaan guru, Keadaan Siswa, Sarana
Prasarana.
3.
Metode Angket
Metode Angket atau Kuesioner adalah sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari responden tentang pribadinya
untukmemberikanjawaban yang ia ketahui.
Dalam penelitian ini penulis memberikan beberapa
pertanyaan – pertanyaan tentang permasalahan – permasalahan siswa akibat
pengaruh internet bagi perkembangan akhlak. Dan setiap pertanyaan memiliki
beberapa pilihan sebagai instrument. Dengan menggunakan instrument ini, penulis
akan mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh siswa.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket
tertutup yaitu responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan.
Kisi – Kisi Data Angket Untuk Siswa Tentang Minat
Siswa dalam Mempelajari Kitab Kuning Di Madrasah Tsanawiyyah Al Hikam Geger Tahun
Pelajaran 2010/2011.
No
|
Pokok Masalah
|
Nomor Angket
|
||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
15
|
||
1.
|
Minat siswa mempelajari kitab kuning
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
Hal-hal yang menghambat minat siswa dalam mempelajari
kitab kuning
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
Hasil yang dicapai dari pelaksanaan pengajaran kitab
kuning
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Skor penilaian angket:
Nilai A = skor
6
B = skor 5
C = skor 4
D = skor 3
Adapun klasifikasi penilaian :
76 < 100 = A (Amat Baik)
51 < 75 = B (Baik)
26 < 50 = C (Cukup)
0 < 25 = D (Kurang)
4.
Metode Interview
Yaitu metode yang dilakukan dengan pengajuan
pertanyaan yang diajukan secara lisan dan telah dipersiapkan secara tuntas,
dilengkapi dengan instrumennya.
Dari pengertian di atas jelaslah bahwa interview
adalah merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan tanya jawab langsung
antara penginterview dengan responden.
Metode ini digunakan penulis untuk mengadakan
wawancara dengan Kepala Madrasah, Guru dan orang tua siswa yang dianggap
mengetahui dan terlibat dalam masalah
yang menunjang terselesainya penulisan skripsi ini.
C.
Metode
Analisa Data
Analisa data sangatlah penting dalam penelitian
ilmiah, dengan mempergunakan analisa data ini, masalah-masalah penelitian dapat
terpecahkan. Analisa Data adalah serangkaian kegiatan mengolah seperangkat
kegiatan, baik pertemuan baru maupun dalam bentuk pembuktian kebenaran hipotesa.
[51]
Oleh karena itu obyek penelitian ini adalah pengaruh
internet terhadap akhlak siswa di Madrasah Tsanawiyyah Al Hikam di Desa Geger
Kecamatan Geger Kabupaten Madiun, maka
ada dua macam teknik analisa data yaitu :
1.
Analisa Diskriptif Kwalitatif dan Kwantitatif
Metode analisa data adalah usaha secara kongkrit agar
data yang dihimpun dapat diatur sedemikian sehingga data tersebut dapat
dibuktikan. Menurut Drs. H. Nazar Bakry dalam bukunya menyatakan
Dalam menganalisa data yang
penulis peroleh, serta untuk mengetahui pengaruh internet terhadap akhlaq siswa
di Madrasah Tsanawiyyah Al Hikam Desa Geger
Kecamatan Geger Kabupaten Madiun Tahun
2010/2011. Maka diperlukan metode analisa data. Adapun untuk menganalisa
data yang terkumpul, penulis menggunakan analisa dskriptif kualitatif dan
kuantitatif.
Analisa Diskriptif Kwalitatif
ini penulis gunakan untuk menuturkan, menafsirkan dan menguraikan data yang
penulis peroleh dari observasi, interview dan dokumentasi.
Sedangkan analisa
diskriptif Kuantitatif ini penulis
gunakan untuk menafsirkan data yang penulis peroleh dari angket. Dengan rumus
sebagai berikut :
Keterangan
P : Angka Prosentase
F : Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya
N : Number Of Case ( Jumlah Frekuensi / Banyaknya Individu ) [52]
Agar hasil penelitian dapat dikualifikasikan maka
perlu ditentukan criteria penilaian sebagai berikut :
76% < 100% = A (Sangat Bagus)
51% < 75% = B (Baik)
26% < 50% = C (Cukup)
0% < 25% = D (Kurang)
2.
Reflektive Thingking
Dalam metode ini merupakan kelanjutan dari pelaksanaan
metode analisa data diskriptif, yaitu cara yang mengkombinasikan dari logika
induksi dan dedukasi yang maksudnya adalah bahwa penyilidik mula – mula
bergerak dari fakta – fakta khusus menuju statemen yang umum menerangkan fakta
– fakta itu dari eksplansi yang sifatnya umum. Hal itu terus dilakukan sampai
diperoleh eksplansi – eksplansi yang memberi keyakinan tentang obyek persoalan.
[53]
[40] Suharsimi
Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta,
1992, h 102
[41] Prof.
Sukardi, Ph.D, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktinya,
PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2003, h 53
[42] Prof. Dr.
Sutrisno Hadi, MA, Metode Research I, Yogyakarta, Andi Offset, 1995, h
72
[43] Anas Sujono, Metodologi
Research dan Bimbingan Skripsi, Yogyakarta, UD. Rama, 1981, h 45
[44] Suharsimi Arikunto, Op.Cit, Hal 104
[45] Prof. Dr. Sutrisno Hadi, MA, Op.Cit, h 82
[46] Prof. Dr. Sutrisno Hadi, MA, Op.Cit, h 83
[47] Suharsimi Arikunto, Op.Cit, h 128
[48]
Drs. H. Zainul Arifin, MSI, Pedoman Research/Penelitian, STAI Madiun, Tahun
2006, h 16
[49]
Suharsimi Arikunto, Op.Cit, h 128
[50]
Suharsimi Arikunto, Op.Cit, h 128
[51]
Suharsimi Arikunto, Op.Cit, Hal 128
[52]
Suharsimi Arikunto, Op.Cit, h 128
[53]
Suharsimi Arikunto, Op.Cit, h 128
No comments:
Post a Comment