Saturday, 19 March 2016

BAB III Sekripsi Berjudul "PENGARUH KEPRIBADIAN GURU AQIDAH AKHLAK TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA KELAS VII DI MTS MA’ARIF KLEGO TAHUN AJARAN 2010-2011" STAIN PONOROGO

BAB III
METODE PENELITIAN
A.      Rancangan Penelitian
Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.[1] Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yang datanya berupa angka-angka. Untuk menganalisis data yang sudah terkumpul menggunakan penelitian korelasional yaitu untuk menguji ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak hubungan itu.[2]
Dalam rancangan penelitian ini, penulis menggunakan hubungan antara dua variabel. Adapun pengertian dari variabel yaitu suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.[3] Variabel itu sendiri ada dua macam, yaitu[4] :
1.         Variabel bebas (independen) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbul variabel dependen (terikat).
2.         Variabel terikat (dependen) adalah merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel dependen. Variabel independennya adalah kewibawaan guru (X), sedangkan variabel dependennya adalah disiplin siswa (Y).

B.       Populasi dan Sampel
1.         Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi  yang terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu  yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.[5] Populasi juga diartikan sebagai  objek peneliti baik yang terdiri dari  benda yang nyata, abstrak, peristiwa maupun gejala  yang merupakan sumber data  dan memiliki karakter tertentu dan sama.[6]
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di MA Al-Ishlah Bungkal Ponorogo tahun pelajaran 2012/2013. Berdasarkan perhitungan penulis terhadap data siswa mulai dari kelas X, XI, XII terdapat 124 siswa dan menjadikan keseluruhan dari populasi tersebut sebagai responden.
2.         Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.[7] Adapun teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah dengan menggunakan random sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan secara acak. Jadi, masing-masing subyek berhak menjadi sampel.
Dalam pengambilan sampel peneliti berpedoman pada tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu yang dikembangkan dari Isaac dan Michael, untuk tingkat kesalahan 1%, 5%, 10%.[8] Dari tabel yang ada peneliti mengambil sampel 10%.
Dengan jumlah populasi 124 siswa, untuk taraf kesalahan 10% jumlah sampelnya adalah 88 siswa.
 
C.      Instrument Pengumpulan data
Data merupakan hasil pengamatan maupun pencatatan-pencatatan terhadap suatu obyek selama penelitian tersebut berlangsung, baik yang berupa angka maupun fakta. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:
1.         Data tentang tingkat kewibawaan guru di MA Al- Ishlah Bungkal Ponorogo tahun pelajaran 2012/2013
2.         Data tentang tingkat disiplin siswa di MA Al- Ishlah Bungkal Ponorogo tahun pelajaran 2012/2013
Adapun instrument pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif ini dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini:



Table 3. 1
Instrument Pengumpul Data
Judul Penelitian
Variabel
Sub Variabel
Indikator
No. Item Instrumen
KORELASI KEWIBAWAAN GURU DENGAN DISIPLIN SISWA MA AL- ISHLAH BUNGKAL PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2012/2013
X: Kewibawaan Guru





1.      Karakter guru
2.      Sikap dan peran guru
3.      Stabilitas emosional guru
4, 8, 9

1, 2, 3, 6,10

5, 7

Y: Disiplin Siswa

1.      Tertib
2.      Taat/ mengendalikan tingkah laku
3.      Hukuman yang diberikan untuk melatih/ memperbaiki
4.      Peraturan-peraturan
5.      Menghargai waktu
4, 5, 11

3, 6, 10


8, 13



7, 9
1, 2, 12


D.      Teknik Pengumpulan data
Dalam rangka memperoleh data yang berkaitan dengan penelitian ini, maka penulis menggunakan teknik/ metode  sebagai berikut: 
1.         Angket ( kuesioner )
Angket adalah teknik pengumpulan data  yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan dan pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.[9] Dengan metode ini penulis ingin memperoleh data tentang kewibawaan guru dan disiplin siswa MA Al- Ishlah Bungkal Ponorogo.
Adapun pelaksanaannya, angket diberikan kepada peserta didik  agar mereka mengisi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Skala yang digunakan adalah skala guttman yaitu skala yang digunakan agar mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.[10] Dan untuk menganalisa data yang diperoleh di lapangan, penulis menggunakan analisa kuantitatif dalam penelitian.
Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, yaitu angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang telah memiliki alternatif jawaban (option) yang tinggal dipilih oleh responden. Tiap angket terdiri dari beberapa soal, sedangkan penilaiannya penulis tentukan standar nilai sebagai berikut :
a.         Untuk jawaban ya nilai 1
b.        Untuk jawaban tidak nilai 0
2.         Observasi
Metode observasi sebagai suatu metode ilmiah. Observasi juga dapat diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis fenomena-fenomena yang diteliti.[11] Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tentang letak geografis, struktur organisasi serta sarana prasarana pendidikan di MA Al- Ishlah Bungkal Ponorogo.
3.         Dokumentasi
Dokmentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganlisis dokumen-dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik.[12] Dan dokumen yang dipilih dalam penelitian ini adalah berupa data-data profil sekolah, data sarana dan prasarana, data keadaan siswa dan guru di MA Al- Ishlah Bungkal Ponorogo, buku-buku diperpustakan yang ada hubungannya dengan  penelitian ini dan penelitian yang terdahulu.

E.     Teknik Analisa Data
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.[13]
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data yaitu data deskriptif (rumusan masalah 1 dan 2) dan data asosiatif (rumusan masalah 3). Teknik analisis data ini menggunakan statistik. Teknik analisis data untuk menjawab rumusan masalah 1 dan 2 yang digunakan adalah mean dan standart deviasi.
Untuk variabel X menggunakan rumus:
Rumus mean :  
Rumus Standar Deviasi :
Untuk variabel Y menggunakan rumus:
Rumus mean:
Rumus Standar Deviasi:
Keterangan:
Mx = Mean untuk variabel X
My = Mean untuk variabel Y
fy’ dan fx’ = jumlah dari hasil perkalian frekuensi dengan deviasi
N = number of cases
SD = Standar Deviasi
Setelah perhitungan mean dan standar deviasi ditemukan hasilnya, kemudian dibuat pengelompokkan dengan menggunakan rumus: Mx + 1. SDx dikatakan baik, Mx – 1. SDx dikatakan kurang dan antara Mx + 1. SDx sampai dengan Mx – 1. SDx dikatakan cukup.[14] Setelah dibuat pengelompokkan dicari frekuensinya dan hasilnya diprosentasekan dengan rumus: P =  x 100%.
Keterangan :
P = Prosentase
f = Frekuensi
N = number of cases
Adapun teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab pengajuan hipotesis atau rumusan masalah ketiga adalah teknik Korelasi Koefisien Kontingensi karena menghubungkan antara dua variabel atau lebih yang berbentuk kategori.[15]

               Disiplin
Kewibawaan
Baik
Sedang
Kurang
Jumlah
Sangat berwibawa
A
B
C
rN1
Cukup berwibawa
D
E
F
rN2
Kurang berwibawa
G
H
I
rN3
Jumlah
cN3
cN2
cN1
N

Adapun rumusnya sebagai berikut:
C  =
Rumus untuk mencari  adalah:     
Keterangan :  
C  = Angka indeks korelasi koefisien kontingensi
                   = Angka indeks kai kuadrat
            N         = Jumlah data yang diobservasi
fo         = Frekunsi observasi
            ft  = Frekuansi teoritik
Tes signifikan dengan x2 bermaksud menguji apakah frekuensi yang diobservasi (fo) berbeda secara signifikan dari frekuensi yang diharapkan (ft). Bila harga x2 ternyata sama atau lebih besar dari suatu harga kritis yang ditetapkan pada suatu taraf signifikansi, maka kita menyimpulkan bahwa ada perbedaan yang menyakinkan antara fo dan ft. Jika keadaannya sebaliknya, yaitu jika harga x2 ternyata lebih kecil dari suatu harga kritis maka, kita menyimpulkan bahwa perbedaan antara fo dan ft adalah tidak meyakinkan, atau perbedaan tersebut secara statistika dianggap sebagai perbedaan karena kesalahan sampling.

F.       Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1.      Uji validitas instrumen
Validitas item adalah bahwa sebuah item dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Karena pada dasarnya skor pada butir-butir soal menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah. Dengan kata lain dapat dikemukakan disini bahwa sebuah item memiliki validitas yang tinggi jika skor pada item mempunyai kesejajaran dengan skor total.[16]
Instrumen dalam suatu penelitian perlu di uji validitas dan reliabilitasnya. Validitas ini  dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu: validitas isi (content validity), validitas konstruk (construct validity), validitas prediksi (predictive validity), dan validitas konkuren (concurrent validity).[17] Untuk menguji validitas instrumen dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis validitas konstruk sebab variabel dalam penelitian ini berkaitan dengan fenomena dan obyek yang abstrak, tetapi gejalanya dapat diamati dan diukur. Adapun cara menghitungnya yaitu dengan menggunakan korelasi product moment dengan rumus:
 
Keterangan
Rxy  = Angka Indeks Korelasi Product Moment
    = Jumlah Seluruh Nilai X
= Jumlah Seluruh Nilai Y
= Jumlah Hasil Perkalian Antara  Nilai X Dan Nilai Y
Bila harga korelasi di bawah 0.3, maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak valid. Jadi, butir instrumen dikatakan valid apabila harga korelasi (r hitung) besarnya lebih dari 0.3.[18]
Dalam hal analisis item ini Masrun (1979)  sebagaimana yang dikutip Sugiyono menyatakan “Teknik korelasi untuk menentukan validitas sistem ini sampai sekarang merupakan teknik yang paling banyak digunakan”. Selanjutnya dalam memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi, Masrun menyatakan “Item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0.3”. Jadi, kalau korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0.3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.[19]
Untuk uji validitas dan reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan 23 item instrumen, 10 butir soal untuk variabel kewibawaan guru dan 13 butir soal untuk disiplin siswa. Dari hasil perhitungan validitas item instrumen terhadap 10 butir soal variabel kewibawaan guru, terdapat 8 butir soal yang dinyatakan valid yaitu item nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, dan 9. Adapun untuk mengetahui skor jawaban angket untuk uji validitas variabel kewibawaan guru dapat dilihat pada lampiran 3 .
Sedangkan untuk variabel disiplin siswa, terdapat 12 butir soal yang dinyatakan valid yaitu item nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, dan 13. Adapun untuk mengetahui skor jawaban angket untuk uji validitas variabel disiplin siswa ini dapat dilihat pada lampiran 4.
Untuk hasil perhitungan validitas butir soal instrumen penelitian variabel kewibawaan guru dan disiplin siswa dalam penelitian ini, secara terperinci dapat dilihat pada lampiran 6 dan 8. Hasil dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan dalam tabel rekapitulasi di bawah ini.
Tabel 3.2
Rekapitulasi Uji Validitas Butir Soal Instrumen Penelitian
Variabel
No. Soal
“r” hitung
“r” tabel
Keterangan

Kewibawaan Guru (X)



1.
0.707384
0,3
Valid
2.
0.581287
0,3
Valid
3.
0.735591
0,3
Valid
4.
0.368308
0,3
Valid
5.
0.480701
0,3
Valid
6.
0.512717
0,3
Valid
7.
-0.221693
0,3
Invalid
8.
0.296542
0,3
Valid
9.
0.304669
0,3
Valid
10.
0.156670
0,3
Invalid





Disiplin Siswa
(Y)








1
0.472532
0,3
Valid
2
0.511933
0,3
Valid
3
0.486183
0,3
Valid
4
0.708990
0,3
Valid
5
0.411620
0,3
Valid
6
0.336346
0,3
Valid
7
-0.136215
0,3
Invalid
8
0.307478
0,3
Valid
9
0.336996
0,3
Valid
10
0.447630
0,3
Valid
11
0.309429
0,3
Valid
12
0.668477
0,3
Valid
13
0.419085
0,3
Valid

Nomor-nomor soal yang valid tersebut kemudian dipakai untuk pengambilan data dalam penelitian ini. Dengan demikian, butir soal instrumen dalam penelitian ini ada 20 butir soal yang terdiri dari 8 butir soal untuk variabel kewibawaan guru, dan 12 butir soal untuk variabel disiplin siswa.
2.      Uji reabilitas instrumen
Keandalan (reliabilitas) adalah ketetapan atau ketelitian. Suatu tes atau alat evaluasi dikatakan reliabel jika tes tersebut dapat dipercaya, konsisten atau stabil dan produktif.[20] Reabilitas item adalah item soal yang bila digunakan untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.[21] Untuk menguji reliabilitas instrumen, dalam penelitian ini dilakukan dengan internal consistency, dilakukan dengan mencobakan instrument sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrument.
Adapun teknik yang digunakan untuk menganalisis reliabilitas instrumen ini adalah teknik Belah Dua (split halt) yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown di bawah ini:[22]
     r        =  
Di mana :
r   = reliabilitas internal seluruh instrumen
 r      = korelasi product moment antara belahan pertama dan belahan kedua.
Adapun secara terperinci hasil perhitungan reliabilitas instrumen dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.         Perhitungan reliabilitas instrumen kewibawaan guru
Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen ini dapat diketahui dari langkah-langkah berikut:
Langkah 1 : Mengelompokkan item soal menjadi 2 bagian yaitu kelompok item ganjil dan genap. (lihat lampiran 9)
Langkah 2 : Mencari koefisien korelasi dengan rumus Product Moment antara belahan pertama (skor ganjil) dan belahan kedua (skor genap).  
Langkah 3 : Memasukkan nilai koefisien korelasi ke dalam rumus Spearman Brown.
Hasil uji reliabilitas butir soal instrument kewibawaan guru dapat dilihat pada lampiran 12. Dari hasil perhitungan reliabilitas pada lampiran 12 dapat diketahui nilai reliabilitas instrumen variabel kewibawaan guru sebesar 0,580 kemudian dikonsultasikan dengan “r” tabel = 0,3. Karena “r” hitung > “r” tabel, yaitu 0,580 > 0,3, maka instrumen tersebut dapat dikatakan reliabel.
b.        Perhitungan reliabilitas instrumen disiplin siswa
Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen ini dapat diketahui dari langkah-langkah berikut:
Langkah 1 : Mengelompokkan item soal menjadi 2 bagian yaitu kelompok item ganjil dan genap. (lihat lampiran 10)
Langkah 2 : Mencari koefisien korelasi dengan rumus Product Moment antara belahan pertama (skor ganjil) dan belahan kedua (skor genap).
Langkah 3 : Memasukkan nilai koefisien korelasi ke dalam rumus Spearman Brown
Hasil uji reliabilitas butir soal instrument disiplin siswa dapat dilihat pada lampiran 13. Dari hasil perhitungan reliabilitas pada lampiran 13 dapat diketahui nilai reliabilitas instrumen variabel disiplin siswa sebesar 0,447, kemudian dikonsultasikan dengan “r” tabel = 0,3. Karena “r” hitung > “r” tabel, yaitu 0,447 > 0,3 maka instrumen tersebut dapat dikatakan reliabel.                



[1] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2010), 3
[2] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis ( Jakarta: Reneka Cipta, 2002), 239
[3] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan..., 61
[4] Ibid., 61
[5] Ibid,. 117
[6] Sukandar Rumidi, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2006),  47
[7] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan..., 118
[8] Ibid,. 126-128
[9] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan..., 199
[10] Ibid,. 139
[11] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis..., 145
[12] Ibid., 149.
[13] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan..., 207.
 [14]Anas Sudjiana, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), 175.
[15] Retno Widyaningrum, Statistik (Edisi Revisi) ( Ponorogo: STAIN PO Press, 2009), 136
[16] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan...., 172-173.
[17] Atho’ Fuady , Evaluasi Pendidikan ( Ponorogo : STAIN Ponorogo Press ), 62
[18] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan....,179
[19] Ibid,. 188-189
[20]M. Ngalim Purwanto, Evaluasai Pengajaran (Bandung: Remanja Rosdakarya, 2009), 139
[21] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan...., 173
[22] Ibid., 190

No comments:

Post a Comment