Contoh Skripsi BAB III STAI Madiun
"PENGARUH
TAYANGAN TELEVISI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK-ANAK DI DESA BUKUR
RT.13 RW. 04 KECAMATAN JIWAN KABUPATEN
MADIUN TAHUN PELAJARAN 2014/2015"
BAB
III
METODE PENELITIAN
A.
Populasi dan Sampel
Setiap
penelitian tentu ada obyeknya, begitu juga dengan penyelidikan yang penulis
lakukan dalam rangka menyusun skripsi ini. Dalam metodologi research tersebut
telah dikenal dengan istilah populasi dan sampel .
1 . Populasi
Menurut
Drs. Suharsini Arikunto, Populasi adalah “keseluruhan obyek yang diteliti”.[69]
Populasi merupakan obyek penelitian yang dapat berupa manusia, alat- alat
pelajaran, cara- cara mengajar dan lain sebagainya .
Menurut
Prof. Drs. Sutrisno Hadi, MA, Populasi adalah “ Semua individu dari
kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel yang hendak di generalisasikan”.[70]
Berdasarkan
penelitian diatas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah anak-anak
di Desa Bukur Rt. 13 Rw. 04 Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun.
Dengan
demikian penulis memilih populasi pada penelitian ini adalah : Kepala Desa, Ketua RT, Orang Tua dan anak-anak di Desa Bukur Rt. 13 Rw. 04
Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun berjumlah 40 orang.
2 . Sampel
Sampel adalah sebagaian dari populasi
yang diteliti.[71]
Dengan demikian sampel adalah
bagian dari populasi yang secara mendalam dipandang dapat diteliti.
Adapun dalam menentukan sampel
penulis menggunakan metode sampling. Sampling yaitu suatu metode penelitian
yang digunakan seorang peneliti untuk membagi bagian kepada tiap-tiap tingkatan
dengan cara randomisasi agar sampel yang diambil dapat mewakili seluruh
populasi yang ada.[72]
Pengambilan sampel ini dengan cara
menetapkan sejumlah anggota secara loutum atau jatah.[73]
Dalam pengambilan
sampel menurut Suharsini Arikunto, apabila subyek kurang dari seratus lebih
baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, jika
subyeknya besar dapat diambil sampel antara 20 – 25 % atau lebih.[74]
Berdasarkan jumlah anak-anak di Desa Bukur
Rt. 13 Rw. 04 Kecamatan Jiwan dan mengacu dari pendapat tersebut, maka penulis
menggunakan metode populasi dan tidak menggunakan metode sampel.
B.
Metode Pengumpulan Data
1.
Metode Observasi
Kata "observasi" berasal
dari bahasa Inggris "observation" artinya "pengamatan".
Jadi menghimpun data dengan cara observasi adalah menghimpun data dengan cara
melakukan pengamatan.[75]
Yaitu pengamatan atau pencatatan dengan sistematik terhadap fenomena-fenomena yang
diselidiki.[76] Dalam penelitian ini penulis melakukan pengumpulan
data dengan pengamatan langsung. Metode pengumpulan data yang dilakukan secara
sistematis dan sengaja melalui pengamatan terhadap segala obyek ini
dipergunakan untuk memperoleh data-data yang berhubungan dengan responden
penelitian yang meliputi kondisi obyektif obyek lingkungan anak-anak di Desa Bukur Rt. 13 Rw. 04 Kecamatan
Jiwan Kabupaten Madiun
2.
Metode Dokumentasi
Suatu metode pengumpulan dokumen yang
ada dan mempunyai relevansi dengan penelitian. Dokumentasi ini bisa berupa buku-buku, notulen
rapat dan sebagainya. [77]
Dengan menggunakan metode ini yang
diperoleh adalah data
anak-anak di Desa Bukur Rt. 13 Rw. 04 Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun
3. Metode Angket
Metode Angket atau Kuesioner adalah
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari responden tentang pribadinya
untukmemberikanjawaban yang ia ketahui.
Dalam penelitian ini penulis memberikan
beberapa pertanyaan-pertanyaan tentang permasalahan-permasalahan siswa akibat
pengaruh tayangan televisi
terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) di Desa Bukur Rt. 13 Rw.
04 Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun. Dan setiap
pertanyaan memiliki beberapa pilihan sebagai instrument. Dengan menggunakan
instrument ini, penulis akan mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh anak.
Dalam penelitian ini penulis
menggunakan angket tertutup yaitu responden tinggal memilih jawaban yang telah
disediakan.
Kisi-kisi data angket untuk anak-anak di Desa Bukur Rt. 13 Rw. 04
Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun tahun pelajaran 2014/2015.
No
|
Pokok
Masalah
|
Nomor
Angket
|
||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
15
|
||
1.
|
Pengaruh tayangan
televise terhadap pendidikan
agama islam
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
Sejauhmna pengaruh tayangan televise
terhadap prestasi belajar
Pendidikan Agama Islam
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Skor penilaian angket :
Nilai A = skor
6
B = skor
5
C = skor
4
D = skor
3
Adapun klasifikasi penilaian :
76 < 100 = A (Amat Baik)
51 < 75 = B (Baik)
26 < 50 = C (Cukup)
0 < 25 = D (Kurang)
4.
Metode Interview
Yaitu metode yang dilakukan dengan
pengajuan pertanyaan yang diajukan secara lisan dan telah dipersiapkan secara
tuntas, dilengkapi dengan instrumennya.
Dari pengertian di atas jelaslah
bahwa interview adalah merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan tanya
jawab langsung antara penginterview dengan responden.
Metode ini digunakan penulis untuk
mengadakan wawancara dengan anak-anak
di Desa Bukur Rt. 13 Rw. 04 Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun.
C.
Metode Analisa Data
Analisa data sangatlah penting dalam
penelitian ilmiah, dengan mempergunakan analisa data ini, masalah-masalah
penelitian dapat terpecahkan. Analisa Data adalah serangkaian kegiatan mengolah
seperangkat kegiatan, baik pertemuan baru maupun dalam bentuk pembuktian
kebenaran hipotesa. [78]
Oleh karena itu obyek penelitian ini
adalah pengaruh tayangan
televisi terhadap prestasi belajar pendidikan agama Islam anak-anak di Desa
Bukur Rt. 13 Rw. 04 Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun. Maka
ada dua macam teknik analisa data yaitu :
1.
Analisa Diskriptif
Kwalitatif dan Kwantitatif
Metode analisa data adalah usaha
secara kongkrit agar data yang dihimpun dapat diatur sedemikian sehingga data
tersebut dapat dibuktikan.
Dalam menganalisa data yang penulis peroleh, serta untuk mengetahui pengaruh tayangan
televisi terhadap prestasi belajar pendidikan agama Islam anak-anak di Desa
Bukur Rt. 13 Rw. 04 Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun Tahun 2014/2015. Maka
diperlukan metode analisa data. Adapun untuk menganalisa data yang terkumpul,
penulis menggunakan analisa dskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Analisa
Diskriptif Kwalitatif ini penulis gunakan untuk menuturkan, menafsirkan dan
menguraikan data yang penulis peroleh dari observasi, interview dan
dokumentasi.
Sedangkan
analisa diskriptif Kuantitatif ini
penulis gunakan untuk menafsirkan data yang penulis peroleh dari angket. Dengan
rumus sebagai berikut :
Keterangan
P : Angka
Prosentase
F : Frekuensi yang
sedang dicari prosentasenya
Agar hasil penelitian dapat
dikualifikasikan maka perlu ditentukan criteria penilaian sebagai berikut :
90%
< 100% = A (Sangat
Bagus)
70% < 89% = B (Baik)
51%
< 69% = C (Cukup)
0%
< 50% = D (Kurang)
2.
Reflektive Thingking
Dalam metode ini merupakan kelanjutan
dari pelaksanaan metode analisa data diskriptif, yaitu cara yang
mengkombinasikan dari logika induksi dan dedukasi yang maksudnya adalah bahwa
penyilidik mula-mula bergerak dari fakta-fakta khusus menuju statemen yang umum menerangkan
fakta-fakta itu dari eksplansi yang sifatnya umum. Hal itu terus dilakukan
sampai diperoleh eksplansi-eksplansi yang memberi keyakinan tentang obyek persoalan. [80]
No comments:
Post a Comment