CONTOH SKRIPSI BAB I STAI MADIUN
"PENGARUH TAYANGAN TELEVISI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK-ANAK DI DESA BUKUR RT.13 RW. 04 KECAMATAN JIWAN KABUPATEN MADIUN TAHUN PELAJARAN 2014/2015"
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tujuan Pendidikan Nasional dalam UUD 1945 (versi amandemen) pasal 31, ayat
5 menyebutkan, “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan
peradaban serta kesejahteraan umat manusia”.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di abad ini,
serta semakin pentingnya bagi masyarakat terhadap informasi - informasi yang
terbaru, tercepat dan terakurat. Maka tidak bisa dipungkiri lagi bahwa kehadiran
media televisi sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas. Segala informasi yang
baru dan peristiwa dalam sekejap dapat kita terima dengan sempurna. Dengan
demikian segala informasi dan peristiwa dari berbagai Negara manapun dapat kita
lihat secara langsung melalui media televisi.
Menurut Drs. Darwanto, S.S, bahwa:
Perkembangan televisi sebagai
media massa begitu pesat, karena sebagai media massa sangat dirasakan
manfaatnya, karena dalam waktu yang relatif singkat, dapat menjangkau wilayah
dan jumlah penonton yang tidak terbatas. Bahkan peristiwa yang terjadi pada
saat itu juga dapat segera diikuti sepenuhnya oleh penonton di belahan bumi
yang lain. Oleh karena itulah banyak orang menyebutkan bahwa abad ini sebagai
abad komunikasi.[2]
Kita tidak menyadari tayangan-tayangan dalam televisi tersebut tentunya
akan mempengaruhi pikiran-pikiran dan perasaan seseorang, terutama bagi anak
yang masih dalam usia sekolah. Karena pada umumnya mereka belum mampu menyaring
apa yang disaksikannya, sehingga kesan yang ditangkap oleh anak-anak dari
siaran televisi pun sangat kuat pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa mereka.
Tidaklah heran kalau masalah ini mendapat perhatian, terutama dari para ahli
pendidikan. Sementara itu pihak televisi pun kelihatannya tidak mau tahu sama
sekali terhadap pengaruh-pengaruh buruk yang meracuni jiwa anak.
Menurut Hadi Karyanto, S.Pd dan Drs. Sigit Giri Purwana melalui televisi
kita juga dapat:
Melihat situasi
diberbagai wilayah, meskipun dalam jarak yang sangat jauh. Beragam manfaat dapat
kita peroleh dari acara yang disajikan oleh stasiun televisi. Diantaranya
berita bencana, kecanggihan teknologi, kasus korupsi, kuis, dll. Walaupun saat
ini juga tidak sedikit acara yang disajikan tidak mendidik, terutama bagi anak-anak
seusia sekolah. Oleh karena itu kita dapat menyikapi dengan bijak, yaitu
memilih acara yang akan kita nikmati atau kita tonton.[3]
Kehadiran televisi ditengah keluarga,
menghibur, mendidik atau bahkan merusak perkembangan jiwa anak-anak kita?
Inilah yang perlu kita pertanyakan kembali. Hal ini harus kita lakukan karena
ketika imajinasi kita hanyut bersamaan visualisasi televisi yang menimbulkan
kesenangan sesaat. Pada saat yang bersamaan perasaan dan pikiran kita akan
menjadi cemas dan was-was apabila anak-anak kita melihat adegan yang belum
sesuai dengan usianya. Hal ini seharusnya menjadi perhatian khusus bagi orang
tua untuk selalu mendampingi anaknya saat melihat siaran televisi. Agar dapat
membantu menjelaskan dan menerjemahkan maksud dan tujuan acara tersebut. Dengan
demikian dapat menjadi televisi sebagai sarana hiburan serta sarana memperoleh
informasi positif bagi perkembangan jiwa anak. Sementara itu anak adalah
makhluk Allah SWT yang sedang berada dalam proses perkembangan dan pertumbuhan
menurut fitrahnya masing-masing. Mereka memerlukan bimbingan yang konsisten
menuju kearah titik yang optimal kemampuan fitrahnya. Telah menjadi kewajiban
kita yang tidak boleh ditawar lagi, bahwa bagi setiap muslim untuk senantiasa
menyelamatkan seluruh anggotanya dari ancaman api neraka. Sebagaiman firman
Allh SWT dalam Q.S. At-Tahrim ayat 6 yang berbunyi :
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
Artinya : “Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”.[4]
Pada era globalisasi ini masyarakat tidak dapat menolak
adanya teknologi khususnya televisi. Salah satu kebutuhan pokok manusia untuk
mendapatkan informasi, hiburan, dan menambah wawasan. Saat televisi yang mereka
gunakan tiba-tiba
bermasalah atau rusak. Mereka akan melakukan segala cara mereka. Bahkan mereka
rela untuk membeli televisi yang baru.
Dengan adanya teknologi televisi ini, manusia sangat
terbantu untuk mendapatkan informasi yang ada di dalam Negeri maupun luar
Negeri. Banyak televisi yang dilengkapi dengan berbagai fitur yang dinikmati
fungsinya.
Seiring
dengan perkembangan teknologi tersebut, saat ini bermunculan stasiun-stasiun
televisi swasta. Akibatnya masing-masing stasiun televisi berlomba-lomba untuk
menarik para pemirsa sebanyak mungkin, sehingga hampir 24 jam tak
henti-hentinya stasiun televisi swasta menyiarkan acara yang tentunya ini juga
merupakan media promosi bagi kita semua. Bahkan beragam acara televisi yang
disajikan sering diperbincangkan tidak hanya ketika berada di depan televisi,
terkadang kita masih memperbincangkan acara yang kita tonton tersebut ditempat
kerja.[5]
Kita tidak
menyadari tayangan-tayangan dalam televisi tersebut tentunya akan mempengaruhi
pikiran-pikiran dan perasaan seseorang, terutama pada anak yang masih dalam
usia sekolah. Karena pada umumnya mereka belum mampu menyaring apa yang
disaksikannya, sehingga kesan yang ditangkap oleh anak-anak dari siaran
televisi pun sangat kuat pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa mereka.
Tidaklah heran kalau masalah ini mendapat perhatian terutama dari pihak
pendidik, sementara dari pihak pertelevisian pun tidak mau tahu sama sekali
tentang pengaruh-pengaruh buruk yang meracuni jiwa anak.
Pesatnya perkembangan teknologi menyebabkan fungsi
televisi semakin bertambah. Pada saat bertambahnya fitur yang ada di televisi
dengan sangat mudah. Para pelajar dapat menonton televisi kapanpun mengenai era
globalisasi sekarang ini, yang ditambah dengan pergaulan remaja yang kurang
terkendali. Para pengguna televisi yang tidak sesuai dengan etika dan norma
sehingga mudah terjerumus ke dalam hal-hal yang mengakibatkan kecanduan para
pelajar yang dapat mengganggu konsentrasi belajar.
Berdasarkan pengaruh negatif tersebut perlu dicari
jalan keluar untuk mengatasinya, salah satunya orang ketiga. Orang ketiga ini
biasa dari orang tua, guru, saudara,
keluarga dan lingkungan. Akan
tetapi pengendaliaannya sendiri yang ditambah dengan ilmu agama.
Sehubung dengan hal tersebut, dalam laporan penelitian
ini akan dibahas beberapa hal yang mempengaruhi motivasi belajar siswa anak-anak di Desa
Bukur Rt. 13 Rw. 04 Jiwan.
Alasan diadakannya laporan penelitian ini untuk
mengetahui dampak negatif dan positif dari adanya televisi yang pengaruhnya
terhadap proses belajar siswa. Laporan penelitian bertujuan untuk memproses
seberapa besar motivasi menurun karena penayangan televisi dan siswa yang terganggu proses belajarnya.
Berdasarkan
pada fenomena di atas tidaklah berlebihan jika penulis berusaha dalam skripsi
ini mengangkat judul “PENGARUH TAYANGAN TELEVISI TERHADAP PRESTASI BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK-ANAK DI DESA BUKUR RT. 13 RW. 04 KECAMATAN
JIWAN KABUPATEN MADIUN TAHUN PELAJARAN 2014 - 2015”.
B. Rumusan Masalah
Berpijak dari latar belakang pemikiran tersebut diatas, maka penulis
dapat merumuskan masalah yang
dicari jawabanya setelah melakukan
penelitian. Rumusan masalah tersebut
meliputi:
1.
Bagaimana pengaruh
tayangan televisi terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam Pada Anak-anak Di Desa Bukur
Rt. 13 Rw. 04 Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014 - 2015?
2.
Sejauhmana pengaruh
tayangan televisi terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam Pada Anak-anak Di Desa Bukur Rt. 13 Rw. 04 Kecamatan
Jiwan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014 – 2015 ?
C. Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh tayangan televisi terhadap prestasi belajar Pendidikan
Agama Islam Pada Anak-anak Di Desa Bukur Rt. 13 Rw. 04 Kecamatan Jiwan
Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014 - 2015.
2.
Untuk mengetahui sejauhmana pengaruh tayangan televisi terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam Pada
Anak-anak Di Desa Bukur Rt. 13 Rw. 04 Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun Tahun
Pelajaran 2014 – 2015 ?
D. Kegunaan
Penelitian
1.
Untuk
Penulis
a.
Untuk
menambah wawasan, pengalaman serta ketrampilan dalam ilmu pengetahuan
b.
Untuk
memenuhi tugas akhir perkuliahan
c.
Sebagai
salah satu persyaratan dalam menempuh gelar sarjana S1.
2.
Untuk
Lembaga STAI Madiun
a.
Dapat
memberikan masukan dan informasi yang baik terhadap lembaga untuk meningkatkan
kualitas Mahasiswa.
b.
Memberikan
sumbangan ilmiah bagi kalangan akademisi mengadakan penelitian berikutnya baik
meneruskan maupun mengadakan research.
c.
Sebagai alat
ukur kemampuan dan kualitas Mahasiswa.
3.
Untuk Anak-anak
di Desa Bukur Rt.13 Rw. 04 Jiwan.
a.
Sebagai bahan
pertimbangan untuk mencapai tujuan yang optimal
b.
Sebagai
bahan pustaka sekolah
E. Metode Pembahasan
Sedangkan metode pembahasan dalam
menganalisa data menggunakan metode-metode sebagai berikut:
1. Metode Deduktif
Yaitu apa saja yang
dipandang benar pada semua peristiwa dalam suatu kelas atau jenis, berlaku juga
sebagai hal yang benar pada semua peristiwa yang termasuk dalam kelas atau
jenis itu. Jika orang dapat membuktikan bahwa suatu peristiwa termasuk dalam
kelas yang dipandang benar, maka secara logik dan otomatik orang dapat menarik
kesimpulan bahwa kebenaran yang terdapat dalam kelas itu juga menjadi kebenaran
bagi peristiwa yang khusus itu.[6]
2. Metode Induktif
Yaitu untuk membentuk
pengetahuan umum yang kemudian akan dijadikan dasar deduksi itu, dijadikan
premis major daripada silogisme-silogisme. Berlawanan dengan cara berfikir
deduktif, berfikir induktif berangkat dari fakta-fakta yang khusus,
peristiwa-peristiwa yang konkret, kemudian dari fakta-fakta atau
peristiwa-peristiwa yang khusus itu ditarik generalisasi-generalisasi yang
mempunyai sifat umum. Dalam generalisasi semacam ini sudah tentu hal-hal atau
peristiwa-peristiwa khusus yang dijadikan dasar generalisasi itu masih termasuk
dalam daerah generalisasi yang dianggap benar itu. Artinya, jika suatu
generalisasi dikenakan pada peristiwa-peristiwa khusus dari mana generalisasi
itu diambil, maka harus ada kecocokan hakekat.[7]
3. Metode Komparatif
Adalah metode yang digunakan untuk menyelidiki kemungkinan
hubungan sebab akibat yang ada dan mencari kembali fakta yang menjadi penyebab
melalui data tersebut.[8]
4.
Teknik analisis regresi lier sederhana
Adalah teknik yang digunakan untuk mengetahui besarnya
pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas dan besarnya kontribusi
variabel bebas dalam menentukan variabel tidak bebasnya.
F. Sistematika Pembahasan
Bab I Pendahuluan
Didalam
bab ini terdiri dari beberapa sub bab yaitu : latarbelakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.
Bab II Landasan Teori
Dalam bab ini membahas
pengertian pengaruh, pengertian tayangan, pengertian televisi, dasar dan tujuan
televisi, macam-macam gelombang televisi, materi media televisi, funsi media
televisi, pengertian prestasi, pengertian belajar, pengertian prestasi belajar,
pengertian pendidikan, pengertian pendidikan agama Islam.
Bab
III Metode Penelitian.
Dalam
bab ini membahas tenteng metode yang digunakan dalam penelitian yaitu
menggunakan metode populasi, sampel, metode pengumpulan data dan metode analisis data.
Bab
IV Laporan Penelitian.
Dalam bab ini penulis membahas
tentang gambaran umum tempat obyek penelitian yang meliputi letak keadaan
geografis, obyek, sejarah berdirinya, struktur kepengurusan, visi dan misi, tujuan,
sarana dan prasarana, serta faktor-faktor penunjang dan penghambat tayangan
televisi.
Bab V Analisa
Data
Adalah temuan dan hasil penelitian yang meliputi gambaran umum lokasi
penelitian, deskripsi data, analisa
data (pengujian hipotesis) serta pembahasan interpretasi.
BabVI Kesimpulan Dan Saran.
Kesimpulan dari data-data yang telah di analisa sesuai
dengan rumusan masalah.
[2] Drs. Darwanto, S.S, Televisi sebagai
Media Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007, hal. 27
[3]Hadi Karyanto, S.Pd dan Drs. Sigit Giri
Purwana, Elektronik dirumah Kita, Bandung: PT. Intan sejati, 2007, hal.
10
[5]Hadi Karyanto, S.Pd dan Sigit Giri
Purwana, Elektronik dirumah Kita, Bandung: PT Intan Sejati, 2007, hal.
10
No comments:
Post a Comment