BAB
IV
HASIL
PENELITIAN
A.
Deskripsi Umum Lokasi Penelitian
Pada tahun 1979 berdirilah pendidikan islam yang
bernama MTs Al-Ishlah bertempat di Masjid Al-Husnen Desa Kalisat Bungkal, yang
didirikan oleh tokoh-tokoh dan kyai NU Bungkal. MTs ini membentuk yayasan yang
diberi nama YIP AL-IKHLAS. Kepala sekolah waktu itu Bapak K. H. Ahmad Dahlan
yang berasal dari Desa Koripan, ketua yayasan Bapak Maftuh yang berasal dari
Desa Bajang Gandu, sekretaris yayasan Bapak Subandi yang berasal dari Desa Kupuk
Bungkal. Sedangkan bendahara Bapak K. Mukriman yang berasal dari Desa Kalisat
Bungkal dan para anggotanya berasal dari sekitar wilayah Kec. Bungkal. Yang menjabat sebagai kepala madrasah
diantaranya, yaitu:
a.
Bapak K. H. Ahmad Dahlan (1979-1982)
b.
Bapak Suryanto (1983-1985)
c.
Bapak Subandi (1986-1992)
Pada tahun 1989 berdirilah MA Ma’arif Al-Ishlah
Kalisat Bungkal Ponorogo atas prakarsa yayasan, MWC NU dan penerusnya. Hal ini
dikarenakan semakin maju dan berkembangnya MTs Al-Ishlah sehingga mendorong
para pengelola yayasan, MWC NU dan
penerusnya untuk lebih memajukan dan mengembangkan agama islam dengan
mendirikan lembaga pendidikan yang lebih tinggi lagi. Pada tahun 1989-1992 yang
menjabat sebagai kepala madrasah pertama adalah Bapak Syihri BA yang berasal
dari Desa Slahung. Kemudian pada tahun 1993- sekarang yang menjabat sebagai
kepala madrasah adalah Bapak Subandi yang berasal dari Desa Kupuk, Bungkal,
Ponorogo.
Madrasah
Aliyah Ma’arif Al-Ishlah sejak awal berdirinya sesuai dengan ijin pendirian
Madrasah dari Kantor Wilayah Departemen Agama RI No. Wa 06.0400.0352/58.14/1989
dengan Nomer Satatistik Madrasah (NSM) 312.35.02.03.203 tahun berdiri 1989.
Sesuai
dengan jenjang akreditasi dari Departemen Agama RI dengan Nomer
B/E.IV/MA/1438/2000 Madrasah Aliyah Ma’arif Al-Ishlah satus Diakui, sesuai
Sertifikat Nomer Identitas Sekolah (NIS) Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten
Ponorogo Nomer 31.00.10., dan pada tahun 2005 status madrasah menjadi
Terakreditasi B.
2.
Letak geografis MA Ma’arif Al-Ishlah Bungkal
Ponorogo
Berdasarkan hasil dokumentasi Madrasah Aliyah
Ma’arif Al-Ishlah Bungkal Ponorogo terletak disebelah selatan dari poros Kota
Ponorogo, tepatnya di Jalan Raya Bungkal-Ngrayun Desa Kalisat Kecamatan Bungkal
Kabupaten Ponorogo dengan nomor telepon (0352) 371690, dan di bangun diatas
tanah seluas 2789 m2. Arahnya sebelah selatan Pasar Bungkal
kira-kira 200 m.
Visi dan misi merupakan patokan utama untuk
menentukan kemana lembaga pendidikan akan diarahkan. Visi dan misi MA Ma’arif
Al-Ishlah Bungkal Ponorogo sebagai berikut;
a.
Visi
BERIMAN, BERILMU PENGETAHUAN DAN BERTEKNOLOGI
b.
Misi
1)
Melaksanakan
pembelajaran, pembimbingan secara efektif sehingga setiap siswa dapat belajar
secara optimal sesuai potensi yang dimiliki.
2)
Menumbuhkan
penghayatan terhadap pendidikan dan ajaran Agama Islam, Al-Qur’an, Hadist dan Ahlussunah
Wal Jama’ah sebagai sumber kearifan dalam segala tindakan dan menanamkan
wawasan keagamaan haluan Ahlusunah Wal Jama’ah.
3)
Menumbuhkan semangat keunggulan secara
optimal kepada seluruh warga Madrasah.
4)
Mendorong dan membantu siswa untuk
mengenali potensi dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara optimal.
5)
Menerapkan menejemen partisipasi dengan melibatkan seluruh warga
Madrasah dan Komite Sekolah.
6)
Mendorong dan membimbing siswa untuk
melaksanakan ibadah secara tertib,
berakhlakul
karimah dan melaksanakan Syari’at Islam yang
berhaluan Ahlusnah Wal Jama’ah.
4.
Struktur
Organisasi MA Ma’arif Al-Ishlah Bungkal
Ponorogo
Madrasah merupakan lembaga pendidikan yang
didalamnya terdiri dari berbagai kegiatan. Agar berjalan dengan lancar dan baik
dibentuklah suatu organisasi madrasah sebagai motor penggerak keseluruhan
penyelenggara madrasah sehingga mempermudah
pelaksanaan program yang telah direncanakan, juga untuk menghindari
kesimpangsiuran dalam pelaksanaan tugas antara personil sekolah, sehingga tugas
yang dibebankan kepada masing-masing personil dapat berjalan dengan lancar
serta mekaanisme kerja dapat diketahui dengan mudah.
Stuktur Organisasi MA Ma’arif Al-Ishlah
Bungkal dapat dilihat pada lampiran
5.
Sarana Prasarana MA Ma’arif Al-Ishlah Bungkal
Ponorogo [3]
Diantara yang menunjang keberhasilan pencapaian
tujuan pendidikan dalam suatu lembaga adalah adanya sarana dan prasarana
memadai. Sarana dan prasarana berfungsi untuk kelangsungan kegiatan proses
belajar mengajar sehingga peserta didik mendapatkan ilmu sesuai yang diharapkan
oleh pihak lembaga maupun peserta didik sendiri.
MA Ma’arif Al-Ishlah Bungkal berdiri diatas tanah seluas 2789 m2 dengan lokasi strategis di
dekat Kantor Kecamatan Bungkal. MA Ma’arif Al-Ishlah Bungkal memiliki bangunan gedung,
antara lain: ruang kelas, perpustakaan,
ruang kepala madrasah, ruang guru, ruang BP/BK, ruang TU, ruang UKS, ruang
komputer, ruang OSIS, toilet / WC, gudang, mushola dan tempat parkir.
Sarana dan prasarana tersebut sudah cukup memadai
sehingga mempermudah proses belajar mengajar, dengan harapan agar dapat
digunakan dengan baik.
6.
Keadaan
Guru, Karyawan dan Siswa MA Ma’arif
Al-Ishlah Bungkal Ponorogo [4]
a.
Keadaan
guru
Dalam suatu lembaga pendidikan peranan guru sangat penting, terutama dalam pendidikan siswa-siswi. Tugas
utama mereka mendidik dan mengarahkan siswa-siswi kedalam kegiatan mengajar
agar tercapai sasaran
dan tujuan yang telah diterapkan.
Dalam
melaksanakan pendidikan MA Ma’arif Al-Ishlah
Bungkal memiliki 15 tenaga pendidik yang semuanya merupakan Guru Tetap Yayasan.
Dari tenaga pendidik ini, kebanyakan guru bidang studi pelajaran umum memegang
satu pelajaran, tetapi ada juga yang merangkap pelajaran yang lain.
b.
Keadaan Karyawan
Karyawan yang ada di MA Ma’arif Al-Ishlah Bungkal
berjumlah 6 orang yang terdiri dari 4 karyawan Tata Usaha (TU), 1 karyawan perpustakaan,
dan 1 satpam.
c.
Siswa
Peserta didik di MA Ma’arif Al-Ishlah Bungkal pada
tahun 2012-2013 berjumlah 124 siswa
yang terdiri dari: kelas X berjumlah 33 siswa, kelas XIA berjumlah 22 siswa,
kelas XIB berjumlah 21 siswa, kelas XIIA berjumlah 26 siswa dan kelas XIIB
berjumlah 22 siswa.
7.
Kegiatan MA Ma’arif Al-Ishlah
Bungkal Ponorogo
Sebagai lembaga
penyelenggara pendidikan, MA Ma’arif Al-Ishlah Bungkal mempunyai tujuan mengahasilkan lulusan yang memiliki dasar-dasar
karakter, kecakapan, keterampilan dan pengetahuan yang memadai untuk
mengembangkan potensi diri secara optimal sehingga memiliki ketahanan dan
keberhasilan dalam pendidikan lanjutan.
Untuk mendukung tujuan
tersebut diadakan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di MA Ma’arif Al-Ishlah Bungkal seperti: qiro’ah,
PMR, pramuka, musik ‘’Malishka Band’’, hadroh kontemporer, Lembaga Pelatihan
Kerja (LPK) Al-Ishlah, dan ketrampilan (komputer, menjahit dan bordir).
B.
Deskripsi
Data
1.
Data tentang Kewibawaan Guru MA Ma’arif Al-Ishlah
Bungkal Ponorogo Tahun
Pelajaran 2012/2013
Maksud deskripsi data dalam pembahasan ini adalah untuk
memperoleh data tentang kewibawaan guru MA Ma’arif Al-Ishlah Bungkal,
peneliti menyebarkan angket kepada siswa-siswi di MA Ma’arif Al-Ishlah Bungkal.
Setelah diketahui jawaban angket maka langkah berikutnya adalah merubah jawaban
angket menjadi angka (skor).
Selanjutnya, peneliti
menganalisis rata- rata dari skor jawaban angket kewibawaan guru MA Ma’arif Al-Ishlah Bungkal Ponorogo. Secara
terperinci penskoran angket dari responden dapat dilihat pada lampiran 14.
2.
Data tentang Disiplin Siswa MA
Ma’arif Al-Ishlah Bungkal Ponorogo Tahun Pelajaran 2012/2013
Disiplin
adalah sikap, tingkah laku, dan
perbuatan yang sesuai dengan peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Seorang siswa
dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak akan lepas dari berbagai
peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di sekolahnya, dan setiap siswa
dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang yang
berlaku di sekolahnya. Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagai aturan
dan tata tertib yang berlaku di sekolahnya itu biasa disebut disiplin siswa.
Untuk
memperoleh data mengenai perkembangan disiplin siswa MA Ma’arif Al-Ishlah Bungkal, peneliti menggunakan metode angket
dengan menggunakan pertanyaan sebagai bahan untuk menentukan disiplin siswa MA Ma’arif Al-Ishlah Bungkal.
Pada data disiplin siswa ini sama dengan data
pada kewibawaan guru diatas, dan dikelola seperti diatas pula. Adapun secara terperinci penskoran jawaban angket dari responden
dapat dilihat pada lampiran
15.
C. Analisis
Data
Setelah angket dipastikan sudah terisi semua dengan benar, maka
selanjutnya data ditabulasikan dan dilakukan penskoran. Adapun tabelnya dapat
dilihat pada lampiran 14 dan
15.
1.
Kewibawaan Guru MA Ma’arif Al-Ishlah Bungkal
Ponorogo Tahun Pelajaran 2012/2013
Untuk memperoleh data ini, penulis menggunakan metode angket yang
disebarkan kepada 88 siswa, untuk mengetahui kewibawaan guru di MA Ma’arif
Al-Ishlah Bungkal Ponorogo.
Setelah dilakukan penskoran, kemudian dicari Mx dan SDx untuk menentukan
kategori kewibawaan guru baik, sedang, dan kurang. Kemudian dihitung deviasi standarnya. (lihat lampiran 16)
Dari
hasil perhitungan data tersebut,
kemudian dicari standar deviasinya dengan langkah sebagai berikut:
a.
Mencari Rata-Rata (Mean) dari
variabel X
Mx
= = 6.51
b.
Mencari Standar Deviasi dari variabel X
SDx =
=
=
= =
1.6093
Dari
hasil perhitungan di atas, dapat diketahui Mx = 6.51 dan SDx = 1.6093. Untuk menentukan kategori kewibawaan guru di MA Ma’arif
Al-Ishlah Bungkal Ponorogo itu baik, cukup, dan kurang,
dibuat pengelompokan skor dengan menggunakan patokan sebagai berikut:[5]
-
Skor lebih dari Mx + 1.SD adalah kategori kewibawaan guru
baik.
-
Skor kurang dari Mx – 1.SD adalah kategori kewibawaan guru
kurang.
-Skor
antara Mx – 1.SD sampai dengan Mx + 1.SD adalah kategori kewibawaan guru cukup.
Adapun
perhitungannya adalah:
Mx
+ 1.SD = 6.51+ 1. 1.6093
= 6.51+
1.6093
=
8.1193 = 8
(dibulatkan)
Mx
- 1.SD = 6.51 - 1. 1.6093
= 6.51 -
1.6093
= 4.9007 = 5 (dibulatkan)
Dengan demikian dapat diketahui bahwa skor lebih dari 8
diketegorikan kewibawaan guru itu baik, sedangkan skor kurang dari 5
diketegorikan kewibawaan guru itu kurang baik, dan skor 5-8 diketegorikan kewibawaan guru cukup baik.
Untuk mengetahui lebih jelas tentang kategorisasi
kewibawaan guru di MA Ma’arif Al-Ishlah
Bungkal Ponorogo dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Ketegorisasi Kewibawaan Guru
No
|
Skor
|
Frekuensi
|
Prosentase
|
Kategori
|
1.
|
Lebih dari 8
|
0
|
0%
|
Baik
|
2.
|
5-8
|
75
|
85.23%
|
Cukup
|
3.
|
Kurang dari 5
|
13
|
14.77%
|
Kurang
|
Jumlah
|
|
100%
|
|
Dari pengkategorian
tersebut dapat diketahui bahwa yang menyatakan kewibawaan guru di MA Ma’arif Al-Ishlah Bungkal Ponorogo dalam kategori baik dengan frekuensi sebanyak 0
responden (0%), dalam kategori cukup baik dengan frekuensi
sebanyak 75 responden (85.23%), dan dalam
kategori kurang baik dengan frekuensi sebanyak 13
responden (14.77%). Dengan demikian, secara umum dapat dikatakan
bahwa kewibawaan
guru di MA Ma’arif Al-Ishlah Bungkal Ponorogo adalah cukup baik.
Adapun hasil dari
pengkategorian ini secara terperinci dapat dilihat dalam lampiran 14.
2.
Disiplin
Siswa MA Ma’arif Al-Ishlah Bungkal
Ponorogo Tahun Pelajaran 2012/2013
Untuk
memperoleh data ini, penulis menggunakan metode angket yang disebarkan kepada 88
siswa, untuk mengetahui disiplin
siswa MA Ma’arif Al-Ishlah Bungkal
Ponorogo. Setelah dilakukan penyekoran, kemudian dicari My dan SDy
untuk menentukan kategori disiplin
siswa baik, sedang, dan kurang. Kemudian dihitung deviasi standarnya (lihat lampiran 16)
Dari
hasil perhitungan data tersebut,
kemudian dicari standar deviasinya dengan langkah sebagai berikut:
a.
Mencari Rata-Rata (Mean) dari
variabel Y
My
= = 7.44
b.
Mencari Standar Deviasi dari variabel Y
SDx =
=
=
= =
2.3558
Dari
hasil perhitungan di atas, dapat diketahui My = 7.44 dan SDy = 2.3558. Untuk menentukan kategori disiplin siswa MA
Ma’arif Al-Ishlah Bungkal Ponorogo itu baik, cukup, dan
kurang, dibuat pengelompokan skor dengan menggunakan patokan sebagai berikut:[6]
-
Skor lebih dari My + 1.SD adalah kategori disiplin siswa di sekolah baik.
-
Skor kurang dari My – 1.SD adalah kategori disiplin siswa di sekolah kurang.
-
Skor antara My – 1.SD sampai dengan My + 1.SD adalah kategori disiplin siswa di sekolah cukup.
Adapun
perhitungannya adalah:
My + 1.SD = 7.44 +
1. 2.3558
= 7.44 +
2.3558
=
9.7958 = 10
(dibulatkan)
My - 1.SD = 7.44 - 1. 2.3558
= 7.44 - 2.3558
= 5.0842 =
5 (dibulatkan)
Dengan demikian dapat
diketahui bahwa skor lebih 10 diketegorikan disiplin siswa di sekolah baik,
sedangkan skor kurang dari 6 diketegorikan disiplin siswa di sekolah kurang
baik, dan skor 6-10 diketegorikan disiplin siswa di sekolah cukup baik.
Untuk mengetahui secara terperinci tentang
kategorisasi disiplin siswa MA Ma’arif Al-Ishlah Bungkal Ponorogo
dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2
Kategorisasi Disiplin Siswa di Sekolah
No
|
Skor
|
Frekuensi
|
Prosentase
|
Kategori
|
1.
|
Lebih dari 10
|
6
|
6.82%
|
Baik
|
2.
|
5-10
|
70
|
79.54%
|
Cukup
|
3.
|
Kurang dari 5
|
12
|
13.64%
|
Kurang
|
Jumlah
|
|
100%
|
|
Dari pengkategorian
tersebut dapat diketahui bahwa disiplin
siswa MA Ma’arif Al-Ishlah Bungkal
Ponorogo, dalam
kategori baik dengan frekuensi sebanyak 6 responden (6.82%),
dalam kategori cukup baik dengan frekuensi sebanyak 70
responden (79.54%), sedangkan untuk kategori kurang baik sebanyak 12
responden (13.64%). Dengan demikian secara umum dapat dikatakan bahwa
disiplin siswa MA
Ma’arif Al-Ishlah Bungkal Ponorogo adalah cukup
baik.
Adapun hasil dari
pengkategorian ini secara terperinci dapat dilihat dalam lampiran 15.
3.
Korelasi
Kewibawaan Guru dengan Disiplin Siswa MA
Ma’arif Al-Ishlah Bungkal Ponorogo
Untuk menganalisis data tentang korelasi kewibawaan guru dengan disiplin
siswa dapat
dijelaskan dengan langkah-langkah berikut:
Langkah 1 :
Mentabulasikan nilai angket dan melakukan penskoran. (lihat lampiran 14
dan 15)
Langkah 2 :
Dari hasil penskoran dan pengkategorian masing-masing variabel di atas, (lihat
tabel 4.1 dan 4.2) maka langkah selanjutnya adalah memasukkan
angka-angka tersebut dalam tabel berikut:
Tabel 4.3
Nilai Korelasi Kewibawaan Guru dengan
Disiplin Siswa
Disiplin
Kewibawaan
|
Baik
|
Sedang
|
Kurang
|
Jumlah
|
Sangat berwibawa
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Cukup berwibawa
|
6
|
60
|
9
|
75
|
Kurang berwibawa
|
0
|
10
|
3
|
13
|
Jumlah
|
6
|
70
|
12
|
88
|
Langkah 3 :
Kemudian memasukkan angka-angka tersebut ke dalam tabel perhitungan berikut:
Tabel 4.4
Tabel Perhitungan Korelasi Kewibawaan Guru dengan Disiplin
Siswa
Sel
|
|
|
|
|
|
1.
|
0
|
= 0
|
0
|
0
|
0
|
2.
|
0
|
= 0
|
0
|
0
|
0
|
3.
|
0
|
= 0
|
0
|
0
|
0
|
4.
|
6
|
= 5.113636364
|
0.886363636
|
0.785640496
|
0.153636364
|
5.
|
60
|
= 59.65909091
|
0.340909091
|
0.116219008
|
0.001948052
|
6.
|
9
|
= 10,22727273
|
-1.227272727
|
1.506198347
|
0.147272727
|
7.
|
0
|
= 0.886363636
|
-0.886363636
|
0.785640496
|
0.886363636
|
8.
|
10
|
= 10.34090909
|
-0.340909091
|
0.116219008
|
0.011238761
|
9.
|
3
|
= 1.772727273
|
1.227272727
|
1.506198347
|
0.84965035
|
Jml
|
88
|
|
|
|
2.05010989
=
|
D. Pembahasan
dan Interpretasi
1.
Pembahasan
Setelah tabel 4.4 dipastikan terisi semua dan didapatkan nilai = = 2.05010989, pembahasan dalam analisis ini, dapat dijelaskan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Langkah 1 : Nilai harus diubah
dulu ke dalam nilai koefisien kontingensi, yaitu dengan rumus:
C =
=
=
= = 0.150885132
Langkah 2 : Kemudian nilai C diubah dahulu ke dalam
angka korelasi Phi dengan rumus:
=
=
=
=
= 0.152632576 =
0.153 (dibulatkan)
2.
Interpretasi
Setelah nilai koefisien
korelasi diketahui, untuk analisa interpretasi yaitu:
Mencari db = N-nr = 88-2 = 86, kemudian dikonsultasikan
dengan tabel nilai “r” Product Moment, tetapi db = 86 tidak ada,
maka yang mendekati yaitu db 85.
Pada taraf signifikansi 10%, = 0.153 dan = 0.278 sehingga < maka Ha ditolak
dan Ho diterima.
Pada taraf signifikansi 5%, = 0.153 dan = 0.213 sehingga < maka Ha ditolak
dan Ho diterima.
Berdasarkan hasil analisa
data dengan statistika di atas ditemukan bahwa = 0.153 lebih
kecil
daripada = 0.278.
Dengan demikian, hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini yakni Ha ditolak yang berbunyi tidak ada korelasi
antara kewibawaan guru dengan disiplin siswa di MA Ma’arif Al-Ishlah Bungkal Tahun Pelajaran 2012-2013.
Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa tinggi rendahnya kewibawaan
guru yang berada di MA Ma’arif Al-Ishlah
Bungkal tidak ada hubungannya dengan disiplin siswa.
No comments:
Post a Comment